Rindu Mengapung di Riak Hari
Karya; Nurhayati
Jejak cinta merambah mengusik malam
Menjerat rindu yang menggeliat menahan rasa
Kenanganmu mengepul tanpa jeda waktu
Melilit menikam gundah yang kian merapuh
Masih kuingat bayang temaram
Sambil menahan seluruh sesak yang merenggut paksa candamu
Kau cerita tentang hidup yang sinis padamu
Di sudut kelopak itu menitik hangat kelembutan yang tersayat
Masih mengapung di benak tentangmu
Rengek pilu sambil kau tatap nanar padaku
Senyummu yang patah melengkung layu
Ada binar sendu menggelayut di telaga matamu yang sayu
Lalu kau tengadah padaku memelas agar kubalut sayatan-sayatan luka itu
Gerimis senja melembab di istana cintamu
Aku lindap memaknai gelisah di bola matamu
Hanya jenuh yang bertahta dilena bisu yang menyayat
Kulerai resahmu dalam hentak hingga kau luruh pasrah
Kini kembang kamboja ditimpa gundukan tanah merah pusaramu
Kepergianmu menyisakan rindu yang menggantung hari
Ke mana membawa rasa agar kutebus bakti yang terhempas di sisa cumbu kemarin
Tak ada yang tersisa
Kesunyian yang lelap terjaga di pertengahan denting malam menyeruak sesal
Membawa wajah teduhmu menjauh tanpa memberiku isyarat
Kulukis kisahmu dalam bingkai batin agar kutemuimu di langit keabadian
Hanya untuk cinta yang tak terganti dipintang waktu
Dan di sini rindu mengapung di riak hari
Ditulis di Wakatobi, 25 Juni 2020
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313