005

header ads

CERITA MALAM

 


CERITA MALAM

Penulis: .................


Di ranjang harap

rindu tak tak selalu menghempas

ketika tak mampu mengurai


Sepi menjadi risau kata

mengupas cerita, impian pahit

sudut kamar


Disana, luka bercermin ratap,

di selimuti dingin


Meluruh igau dari bahasa paling ritmis, dan bibir membaca tiap detak di sesaki bayang duri


O, cinta

jantung dan hati makin biru

menahan sayatan


2022


PERTEMUAN KOSONG


Kau pernah bilang

di minggu pagi yang dungu


Secangkir kopi, dan sepotong hati akan setia menunggu


Sementara di meja harap

sebuah janji yang tak kunjung,

meraba waktu


Di antara sobekan kertas

mungkin rindu tak bermuara

lorong hitam kah dia?


Atau sepi,

menembus jalan hingga ngarai, mengajak masa lalu

menelusur kenangan


O, iya

setapak itu berkelok

ujungnya gelap, ditumbuhi duri


Aku tak sanggup

menahan gores nyeri

ketika lagu lama

mengalun perlahan


Garry Moore memetik senar gitarnya

hingga jiwa patah, melayang

di cahaya pancaran bohlam 5 Watt 


Luka tersayat pusara khayal 

suara-suara datang bagai sekumpul kawan lebah


-Dengar kataku

" So long, it was so long ago

But I' ve still got the blues for you "


Nada yang tak asing berbisik

   " sss....ssst,...Don't misst it,

Romeo dan Juliet bertahan karena cinta, Tak perlu rindu, tak perlu juga kau hisap, atau kau tangisi "


Di antara buku dan catatan

asap ganja meruang,

angin lalu menghembuskan


O, nani


2000


BAGAIMANA


Bagaimana harus menjelaskan

ketika senja sudah jadi awan tembaga


Di sana kulihat ada kerlip,

dan ada layang langit sedang meliukan ekor


Jalan gelap menuntun pulang

kecipak ombak terdengar hamparan pasir dan batu karang


Bayangmu menyusur, di antara guguran daun, dan sepi menjadi bahasa diam yang tak terurai


Hari makin larut, aku tidak kalut

hadapi jalan berkelok mendaki


Lurus panjang arah terlihat

di buram peta yang kugali


-makna apa tersirat?


2023


MENCARI ALAMAT


Menelusuri alamat yang sudah berpindah

-apakah peta memberi ku jalan kesana ?


Kemana gang sempit penuh coretan

tempat para kucing hitam membuang gelisah


Di sana banyak nama gelap

di sudut dinding

aroma pesing meninggalkan jejak

dan meruang pengap


Petang itu

kaca silau dan beton kokoh

memantul pelipis mata


Ciliwung memikul sampah

di punggungnya, entah menyeret hingga ke hulu,

akar pohonan menjulur

- aku kecil berenang disitu

menikmati bening sungai


Dan anak-anak menceburkan diri

sepulang mengaji

burung bersahut kicau

di ranting kecil kering


Keindahan tergilas peradaban

kota meyulap jadi angkuh


Aku tak menemukan alamat tergusur

dimana sekarang berhuma


2015



Profil


Achmad Obe Marzuki

Lahir di Jakarta, 30 Juni 1975.

Bergiat  sastra dan seni, atas kecintaannya pada budaya

sekaligus sebagai panggilan jiwa.

Saat ini berdomisili di Denpasar-Bali, sebagai anak rantau yang bertarung untuk merubah keadaan lebih baik.

beberapa karya Puisinya tergabung antalogi bersama, antara lain Saron, Mengunyah Geram, Dari Sittwe ke Kuala Langsa. Dan hadir di berapa media cetak, seperti Bali Pos, Denpasar Pos, juga beberapa media lainnya.  Dan sambil menekuni bercocok tanaman hias. Hingga kini tetap aktif berkesenian, dan tergabung di Jati Jagat Kehidupan Puisi.











Posting Komentar

0 Komentar