005

header ads

ECOPRINT; FASHION RAMAH LINGKUNGAN



Gaya hidup ramah lingkungan menjadi rangka meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan. Banyak orang berlomba-lomba menggalakkan gaya hidup ramah lingkungan. Salah satunya mengurangi pewarnaan sintetis atau buatan. 

Mengutip mediaindonesia.com, aktivis Zero Waste Indonesia Syarifa Yurizdiana menyampaikan data global, bahwa pabrik tekstil menghasilkan limbah mencapai 92 ton setiap tahun. Limbah tekstil ini berasal dari proses produksi itu sendiri hingga pakaian bekas yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir. Dalam rangka mengendalikan penambahan limbah tekstil, muncul cara-cara dalam rangka menciptakan fashion yang berkelanjutan atau sustainable fashion. Salah satunya, yakni dengan ecoprint.

Apa itu ecoprint? Ecoprint merupakan sebuah teknik cetak dengan pewarnaan alami yang cukup sederhana namun dapat menghasilkan motif yang unik dengan memindahkan pola atau bentuk dedaunan dan bunga-bunga ke atas permukaan kain polos. Memindahkan warna alami yang dihasilkan pada daun atau bunga menggunakan teknik mordan dan pounding.


Seni mengolah kain menjadi batik ecoprint bisa dijadikan karya seni yang memiliki nilai estetika tinggi serta dapat memberikan nilai ekonomi yang fantastis. Hanya cukup berjalan-jalan di kebun atau sekitaran rumah kita kemudian mengkreasikan dan merubahnya menjadi menarik. Tidak menggunakan pewarna buatan yang dapat mencemari lingkungan tetapi menggunakan pewarna alami dari tumbuhan. Bukannya kalau menggambil dari tumbuhan juga akan merusak alam? 

Menggambil dari tumbuhan secukupnya saja tidak perlu berlebihan. Tentu saja ada sebuah cara agar tidak merusak pohon, yaitu dengan tidak mengambil daun pucuk yang akan tumbuh daun baru dan tidak menggambil satu ranting bahkan sampai akarnya. Setelah menggunakan daun untuk membuat batik ecoprint, agar tidak membuat banyak sampah dapat digunakan kembali untuk membuat pupuk. Melakukan kegiatan yang kita sebut Recycle. Mengolah kembali menjadi benda yang memiliki nilai guna.

Tepat Hampir satu tahun yang lalu, saya mengenal ecoprint dari sekolah menengah atas. Saat mendapatkan ilmu bagaimana cara mengolah ecoprint dalam benak saya teringat tiedye dalam bahasa Indonesia berarti ikat celup. Kreatif, mudah dilakukan oleh siswa dan memberikan dampak positif yaitu meningkatkan pemikiran kreatif dan jiwa kewirausahaan. Tujuan dari kedua teknik kain ini sama tetapi yang menjadi pembeda adalah bahan pewarna. 

Sebagian orang atau pengusaha pembuatan teknik ikat celup menggunakan bahan pewarna buatan selain murah keuntungan yang di dapatkan juga tinggi. Masih banyak konsumen memilih pakaian atau fashion trend dari pembuatan pewarna buatan yang memiliki harga yang terjangkau dibandingkan dengan pewarna alami yang cenderung memiliki harga yang cukup tinggi. 

Tidak hanya pewarna saja tetapi limbah yang dihasilkan dari pabrik. Kita sebagai manusia sebagai konsumen juga dapat memiliki pilihan untuk menjaga lingkungan di sekitar kita. Dampak dari perbuatan tersebut tidak akan terasa dalam waktu dekat ini tetapi akan sangat terasa perbedaannya 10 tahun kemudian. Lebih baik mencegah daripada mengobati.


Fashion batik ecoprint menjadi pilihan ramah lingkungan. Tidak hanya ecoprint saja di dunia fashion ada daur ulang plastic yang dijadikan tas, topi dsb. Inovasi untuk menggerakan perubahan ramah lingkungan masih terasa sulit mengingat masih banyak orang yang tidak tertarik atau sekedar tau tentang batik ecoprint ini. Bisakah batik ecoprint menjadi trend fashion seperti tiedye atau ikat celup yang sempat menjadi trend fashion kemarin? Bisa. Kita dapat memanfaatkan digital di era digital ini untuk mempromosikan batik ecoprint lebih luas.

 Upaya-upaya yang terdapat dalam penerapan ramah lingkungan di dunia fashion akan memberikan dampak cukup besar bagi kehidupan makhluk lain dan sangat berpengaruh dalam menyelamatkan alam kita yang mulai rusak. Jangan menunda sampai terjadi kerusakan dan kepunahan, lakukan suatu kebaikan untuk lingkungan niscaya lingkungan dan alam akan memberi kebaikan kepada anda. 


Perkenalkan nama saya Sherla Kurniasari A mahasiswa yang berasal dari solo. Motivasi saya adalah tetap semangat walaupun di terjang badai. Jika ingin mengenal saya lebih lanjut bisa dm instagram saya @sherlaaks. Semoga menyukai tulisan yang saya buat. Arigatou gozaimasu




Posting Komentar

0 Komentar