005

header ads

Puisi: KALIGRAFI DI UJUNG TIMUR Fridolynus Sada

 KALIGRAFI DI UJUNG TIMUR

                  Fridolynus Sada

Jiwaku berbisik tentang rasa

Saban hari yang makin berisik tiap detik

Tentang negeriku di ujung timur

Bahwa aksara kian terusik laksana mistik

Menyengat para bocah belajar memantik kata


Peluh pun keruh,

Mereka bersungut memungut

Secarik larik yang orang lain tak lagi tertarik

Sebab pisang dibungkus lalu dibuang jadi keriput

Kurikulum belum dikulum sudah jadi tutung


Tanpa kata-kata, lupa generasiku terbata-bata

Inilah kecemasan yang menganak-emaskan

Regulasi di ujung timur negeriku

Namun literasiku masih bernyala juga bernyali

Hai para bocah! putus sekolah tak putus harapan!


Rinai menggigil tak peduli ragamu gemetar dingin

Demi kosakata terbata-bata kau balut sekawan

Sebab sang baskara siap menjadikanmu tak gentar

Cahaya di ujung timur tak pernah tidur

Sekalipun taman bunga harum nan semerbak


Cahaya di ujung timur kan selalu jujur

Hingga waktu tak terhingga terus berdetak

Tentang asa dan cita-cita penuh syukur

Para bocah sang kutu buku yang berotak

Esok lusa, pena mu kan  di kenang 


        Fridolynus Sada, Pria kelahiran Flores Timur, 14 Mei 1984 dan sudah menetap di kota Kupang sejak 1989 hingga saat ini, memiliki hobby membaca, menulis dan mendengar musik serta pernah memenangi lomba komik sederhana antar kota kupang (2015), lomba cerpen (2019), lomba opini antar wilayah NTT (2020),  lomba Video kampanye pegiat literasi oleh Kantor Bahasa NTT (Oktober 2021). Untuk saat ini saya telah menulis 50 puisi sejak 2017, novel Kulantari, 2019, dan novel Rahimku, mencintaimu tanpa batas (masih sementara dalam proses penulisan).


















      


Posting Komentar

0 Komentar