005

header ads

Balada “AKU” si Guru Honor Ahmad Z Ujung

 Balada “AKU”  si Guru Honor

Ahmad  Z  Ujung


Pagi yang kesekian kali aku terbunuh 

saat dapur tidak mengepulkan asap dan lambung anakku kosong tidak bersekat

warung tetangga pintunya masih terkunci rapat 

seakan tahu dengan apa yang telah  aku rencanakan tadi malam

buku dosa isi tiga puluh dua lembar sudah penuh dengan namaku


Ku lirik  kalender yang sudah kenyang dengan kebosanan 

aku  tenang walau sedikit ragu 

dompet merah jambu bermotif bunga milik istriku akan terisi 

enam  lembaran  bergambar bung Karno  akan menjadi tamu walau semalam

sebagai upahku mencerdaskan bangsa selama tiga bulan


ku pacu sepeda motor yang sudah mengidap penyakit komplikasi

asapnya sudah  hitam karena tiga kilogram beras lebih berharga daripada sebotol oli

psikisnya juga  terganggu karena STNKnya bolak-balik kugadaikan untuk  bayar kontarakan rumah

kemeja biru  kusam  berpadu dengan celana goyang  yang warnanya sudah mati

sepatu hitam tidak mengkilat sedikit menganga depannya minta di ganti

melangkah pasti  dengan kaki yang sudah diserang asam urat


Hidupku tidak jauh dari pelajaran matematika

saat murid ku beri tugas materi penjumlahan, pengurangan, perkalian  dan pembagian 

kami terperangkap dan dilahap kebingungan yang berbeda

di meja aku juga mengerjakan hal yang sama 

menjumlah semua utang di warung

 mengurangi sisa gaji untuk membeli obat cacing anakku

mengalikan  tagihan listrik yang sudah menunggak

membagi  gaji untuk angsuran gadai STNK


Aku mengembara  di negeri  horor

sebagai musafir  berpangkat honor

menunggu di angkat sebelum mangkat

penghayal  abadi untuk isi surga yang beragam  

yang diperkosa kebijakan  yang sering ganti kulit

 

apakah harus aku tempelken spkeaker ke telingamu agar tulimu sembuh?

apakah harus aku korek-korek retina matamu agar terbuka dan tidak buta?

atau memproklamirkan diri bahwa aku bukan manusia?


sering aku putus asa 

maunya  aku mati saja

dehidrasi di gurun sahara 

hipotermia di kutub utara

atau  hilang di telan segitiga bermuda









Ahmad Z Ujung, Seorang Guru kelahiran Sidikalang 21 Maret 1989. Penulis buku Muatan Lokal Bahasa Daerah Pakpak untuk kelas IV.V DAN VI, penulis buku Jejak dan Sejarah Suku Pakpak. penulis buku Gema Lobat Tanoh Sulang Silima, Penulis buku Sang Peneroka di Negeri Andalas. Karya-karyanya berupa puisi dan cerepen tersebar di sejumlah media massa seperti harian Waspada, Sinar Indonesia Baru dan Media Indonesia.

Menamatkan studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Negeri Medan(2012). Selepas tamat, sempat menjadi pendidik muda di pedalaman Asmat, Papua(2013-2014). Kini, mengajar di sebuah Sekolah Dasar di Dairi sebagai wali kelas V. 

http://disk.mediaindonesia.com/files/news/2022/05/12/12.05.22_Ahmad_Ujung_Sajakkofe.jpg







Posting Komentar

0 Komentar