005

header ads

Puisi JEJAK Karya Yin Ude

 JEJAK

Karya Yin Ude


Pulang

Jejak-jejak kering yang kupungut

Teronggok di ambang jendela yang terkuak

Berharap angin penghujan menyeka debunya

Juga lempung tebal diurai tempias gerimis

Dari langit yang biru dan penuh lintasan kelepak elang


Aih, jejak itu

Selalu gemuruh derapnya di jalan-jalan yang semua orang tahu

Yang dalam mimpi diapit gugusan bunga

Tapi menuntun ke lika-liku lumpur

Lalu ujungnya sepi

(Pernah pula kujejalkan ke dada anak-anak

Dengan taburan serbuk ajaib 

Hingga berpendar

Seret mereka ke lorong-lorong asing

Yang kujanjikan gulitanya berakhir di angkasa)


Patutkah kubuka pintu

Dan perlihatkan pada perempuan yang merindukan kepulangan lelaki?

Kutakut mendengar kisahnya selama kupergi

Sebab darah akan memercik dari jejak-jejaknya di sepanjang jalan belukar batu tajam

Tempat bolak-balik sendiri 

Menjunjung kepingan matahari 

Pemicu api tungku

Buat menghangatkan ulang impian-impiannya bersama si kecil

Membakar dingin yang bekukan kepercayaannya pada keperkasaan seorang kekasih

Aku takut cemburu 

Pada nama-nama yang terselip di lipatan angannya

Pemilik jejak yang tak terhapus dari jalur-jalur waktu


Duh

Aku takut

Angin tiada 

Hujan di kejauhan

Gumpalkan mendung di langit-langit kamar

Aku kuyup keringat

Ketika entah burung-burung apa berkicau sumbang di luar

Riuh

Sayap-sayapnya menghempas daun jendela

Kamarku kembali pengap


Sumbawa Timur, 17 April 2022


Bionarasi penulis:

Yin Ude, asal Sumbawa Timur, NTB. Menulis sejak tahun 1997. Tulisannya termuat di media cetak dan media online dalam dan luar Sumbawa. Memenangkan beberapa lomba, antara lain Juara 2 Lomba Cipta Puisi Bulan Bahasa Himapbi Universitas Asy’ariah Mandar (2021) dan Anugerah Cerpen Terbaik Negeri Kertas (April 2022). Karya tunggalnya yang telah terbit adalah Buku Sepilihan Puisi dan Cerita “Sajak Merah Putih” dan Novel “Benteng”. Puisinya dapat dibaca pula dalam antologi bersama yakni Antologi Puisi “Seribu Tahun Lagi”, Antologi Puisi “Genta Fajar”, Antologi Puisi Plengkung: Yogyakarta dalam Sajak, Antologi “Hujan Baru Saja Reda”, Antologi “Jejak Puisi Digital”, Antologi Puisi “Para Penyintas Makna”, Antologi Puisi “Pertemuan di Simpang Zaman”, dan Antologi Puisi “Jejak Waktu”. Beberapa buku lainnya dalam proses terbit.






 



Posting Komentar

0 Komentar