Anak negri yang
terluka
Siang yang terik itu
Aku mendapati
pemandangan memilukan
Di perempatan jalan
yang tidak sunyi
Kulihat segerombolan
anak negri dengan wajah penuh ngeri
Tapi mereka merasakan
kebebasan tanpa intervensi
berbaris tapi tak rapi
Mata mereka nanar
dengan cemas harap, meminta-minta
Mereka tidak tahu
kemana lagi mengadu
Jiwa mereka terrbiasa
didera kerasnya hidup
Terikat jalinan
saudara senasib di lorong waktu
Ibu bapak mereka hanya
bisa menyimpan malu
Tubuh-tubuh
mereka
kurus kumal
kumuh
karna tak ada yang
mengurus
Mengapa ini bisa
terjadi
Di negri yang berbudi
pekerti
Sungguh miris negri
ini
Pikiranku masih
berkecamuk
Bertanya kepada Tuhan
Kapan mereka kembali
ke orang tuanya?
Tak terasa air mata
menetes dari sudut mataku
Aku bungkam dalam diam
Tegal, 2 Maret 2022
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024