005

header ads

AKULAH AVANT GARDE NEGERIKU

 



Aku anak kampung
Tinggal di perkampungan kumuh
Ketika kudengar satu persatu
Para ulama di negeri kita tumbang,
Dibantai, dipenjarakan dengan  masalah yang direkayasa
Difitnah dengan keji,
Diadu domba bahkan diculik hingga tinggal nama yang tersisa

Aku merenung diantara taman kampung
Antara rawa dan danau kering
Antara hutan belukar
Dan gunung yg meranggas
Antara bumi yang gersang
Diantara langit yang tertutup kabut

Apa artinya hidup
Tanpa keyakinan bersemayam di hati
Tiada habaib, tiada kyai
Tiada ustad, tiada santri
Tiada dosen agama
Tiada guru pembimbing agama
Dan tiada suara adzan merdu
Yang menggema

Aku mengutuk para penguasa yang dholim
Para tirani yang tak memiliki nurani
Para penegak hukum yang tak mematuhi hukum
Para oligarki yang ingin menguasai bumi Pertiwi
Dan para cukong asing yang tak tahu diri

Andai aku ular berbisa
Akan kuracun engkau
Hingga otakmu yang kotor
Hatimu yang keji
Mati

Andai aku burung pemakan bangkai
Akan ku cabik cabik engkau
Aku kuliti
Dan aku makan beramai ramai
Bersama anak cucuku nanti

Andai aku Dewa Zeuz
Akan aku tenggelamkan engkau
Ke dasar lautan yang paling dalam
Hingga menjadi santapan ikan ikan yang kelaparan

Tapi aku cuma anak kampung
Anak kampung yang tinggal di perkampungan kumuh
Ya..ya..yaa..
Anak kampung yang tidak berkuasa apa apa

Aku anak kampung
yang ditinggalkan
Orang orang kampung
Karena rumah dan tanah mereka telah dijarah para oligarki

Aku anak kampung
yang dikelilingi virus virus covid mematikan
rekayasa tetangga sebelah
Yang berencana menjarah negeri kita

Aku anak kampung
yang dihimpit vaksin vaksin marketing canggih produksi pejabat tinggi

Aku anak kampung
yang tercekik aturan BPJS hingga tak sanggup hidup layak di negeri sendiri

Aku anak kampung
Ya...ya..yaa...
Aku memang anak kampung
Yang tinggal di perkampungan kumuh

Anak kampung yang setiap tetes darahku mewarisi darah para pahlawan yang gugur dalam mengusir penjajah dari negeri kita
tercinta

Anak kampung yang setiap tetes darahku mengalir darah perjuangan ketika ada musuh yang berniat mengacaukan dan menjajah
negeri Nusantara ini

Anak kampung yang setiap tetes darahku mengalir darah perlawanan
Ketika ada penguasa dholim yang melakukan kebathilan di negri NKRI ini

Akulah anak kampung
Pewaris negeri ini


Surabaya 5 Maret 2022 (BUDI ASH)


Narasi
Puisi ini terinspirasi dan kupersembahkan unt BPK Anis Baswedan, sosok orang nomor satu di DKI Jakarta dan sekarang sedang berjuang unt menjadi orang nomor 1 di Indonesia. Biografinya yg dari anak kampung Kuningan, sederhana dan mewarisi darah pahlawan. Sosok yg bersahaja dan perjuangannya yang mulia diantara carut marutnya kondisi Indonesia yg terjadi saat ini tentu bukan perjuangan yang ringan, dari sini puisi ini mengalir begitu saja

 
 : BUDI ASTUTI
Alamat: jln Mundu no 1
 Tambaksari
 Surabaya 60136
 Jawa Timur - Indonesia
Buku yang terbit: antologi Puisi bersama " Dan digenggaman ini, mengalir Sihir" penerbit Bengkel muda Surabaya






Posting Komentar

0 Komentar