kudengar suaramu terbawa angin
bergulungan dengan awan dan petir
jatuh ke dalam tanah
aku heran mengapa kau datang menyamar
sebagai cuaca cerah
yang rawinya berhasil masuk ke ulu hati
seperti beranda ditembus angin pagi
waktu begitu sempit
kurasakan dengungmu desak mundur
menuju musim petir dan badai
apakah kau akan habiskan riwayatku?
hujan berat, pekik halilintar, dan tangisanmu
malam jadi penanda kuat
ada kepergian yang lekas
rautmu lebih pekat
kemarahanmu ditelan cahaya bulan
kulihat punggungmu menjauh
dari rumah yang ingin kautinggali
Malang, 18 September 2025
Galuh Duti. Perempuan kelahiran Surabaya ini mulai serius menulis mulai 2022. Baginya, menulis puisi selain hobi juga menjadi jalan untuk bahagia. Novela perdananya berjudul Melukis Wajah. Kelas puisi yang pernah diikuti adalah Asqa Imagination School, Ruang Kata, dan beberapa kelas lain. Karya-karyanya yang telah terbit berupa antologi puisi dan cerpen. Puisi-puisinya telah dimuat di beberapa media. Anda dapat menghubungi di IG @galuhduti FB @Galuh Duti. WA: 0881026738889
1 Komentar
Mantap kak
BalasHapusLingkar literasi, sastra, dan seni budaya Asia Tenggara serumpun Bahasa.