:Gimien Artekjursi
PEREMPUAN-PEREMPUAN BURUH PABRIK
(PENGALENGAN IKAN MUNCAR)
tangan-tangan lembut itu
menjejalkan nasibnya dan hari esok
ke dalam kaleng-kaleng sarden
bertarung dengan bau amis dan bau tak sedap ikan laut
dari yang segar sampai yang membusuk
menelan kembali mual dan muntah
sebelum lepas dari kerongkongan
ia jalani hari-hari
yang tak selalu senikmat ikan sarden
membiasakan diri menghirup bermacam bau tak sedap
dan mengakrabi berbagai limbah
jangan bicara tentang kodrat
emansipasi atau sejuta teori tentang akhirat
perempuan-perempuan itu hanya melihat peluang
agar di dapur tetap ada yang dijerang
upah murah diterima dengan pasrah
meski kadang tak sebanding dengan rasa lelah
yang membuat seluruh badan serasa dirajah
mengabaikan mimpi-mimpi memenuhi kodratnya
sebagai ibu juga sebagai perempuan
perempuan-perempuan buruh pabrik
mengais recehan rupiah
membantu menyangga tulang punggung keluarga
agar tidak patah
memikul beratnya beban hidup
Kumendung, Agustus 2023
GIMIEN ARTEKJURSI, lahir 03 Agustus l963. Tinggal di desa Kumendung, Muncar, Banyuwangi. Puisinya dimuat di media cetak dan online di Indonesia. Antologi bersama: Penyintas Makna, Pujangga Facebook Indonesia, Laut dan Kembara Kata kata (Jazirah Sebelas), Larung Sastra, Sulur Kembang Sri Tanjung, Deklarasi Puisi Untuk Negeri, Rendezvous!, Anak-Anak Merah-Putih.
Memenangkan lomba cipta puisi Sanggar Minum Kopi Denpasar 1989, dan Negeri Kertas .com 2022, Nominasi Anugerah Sastra Apajake 2023.
FB: Gimien Artekjursi.
FB: #gartpoeisi
#gartpoeisi23
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024