Pipit Kecil yang Malang | Puisi Eliaser Loinenak
Ada seekor pipit kecil
Dia begitu manis
Murni dan tak bersalah
Untuk itu tuhan tersenyum padanya
Memberinya berkah pagi dan petang
Suatu waktu ia terperangkap
dalam sangkar atas nama cinta
Seharian ia menatap keluar
Mendambakan ingin terbang
Lepas dan bebas
O, betapa malang nasibnya
Saat kesempatannya datang
Dia meninggalkan sangkarnya
Tapi sebelum dia menggapai langit
Burung elang mendatanginya
Mengoyak tubuhnya
Sepotong demi sepotong
[24.02.2023]
Eliaser Loinenak lahir di Puamese, Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, 2 Mei 1980. Menulis cerpen dan puisi. Puisi-puisinya termuat di umakaladanews.com, balipolitika.com, Majalah Elipsis, Media Sastra dan Budaya negerikertas.com, suarakrajan.com dan faktahukumntt.com. Beberapa puisinya termuat dalam buku antologi bersama antara lain; Menyibak Relung Kalbu (Lentera Karya, 2022), Tautan Kasih di Muara Rindu (Lentera Karya, 2022), Ini Kali Tidak Ada yang Mencari Cinta (Kumpulan 100 Puisi terbaik dalam Rangka 1 Abad Chairil Anwar 2022 yang diselenggrakan oleh Yayasan Hari Puisi Indonesia, Gramedia, 2022), Suara Hati dalam Puisi ( 68 Cahaya Pelangi Media, 2022), dan Rahasia Cinta di Balik Tinta (Rise Media, 2022). Kumpulan buku puisi tunggalnya Cerita Sepasang Mata (Sketsa Media, 2022). Saat ini mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri Satu Atap Sunu, kecamatan Amanatun Selatan, kabupaten Timor Tengah Selatan, provinsi Nusa Tenggara Timur.
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024