1/
langit terbuka
cahaya membuka fajar
embun menitis
2/
fajar merekah
sinar surya memancar
burung bernyanyi
3/
mentari terbit
semilir angin berembus
sejuk membasuh
4/
Cuaca baik
Nyiur melambai-lambai
Bunga tersipu
5/
Angin menderu
Awan hitam tersapu
Udara cerah
6/
di puncak gunung
hamparan rumput hijau
lukisan alam
7/
siang berlalu
warna jingga di langit
senja yang indah
8/
kabut membalut
pohon kedinginan
dingin dan beku
9/
angin menderu
daun-daun berbisik
nyanyian jangkrik
10/
lonceng berdentang
kidung puji-pujian
sujud dan sembah
[Februari 2023]
Eliaser Loinenak lahir di Puamese, Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, 2 Mei 1980. Menulis cerpen dan puisi. Puisi-puisinya termuat di umakaladanews.com, balipolitika.com, Majalah Elipsis, Media Sastra dan Budaya negerikertas.com, suarakrajan.com dan faktahukumntt.com. Beberapa puisinya termuat dalam buku antologi bersama antara lain; Menyibak Relung Kalbu (Lentera Karya, 2022), Tautan Kasih di Muara Rindu (Lentera Karya, 2022), Ini Kali Tidak Ada yang Mencari Cinta (Kumpulan 100 Puisi terbaik dalam Rangka 1 Abad Chairil Anwar 2022 yang diselenggrakan oleh Yayasan Hari Puisi Indonesia, Gramedia, 2022), Suara Hati dalam Puisi ( 68 Cahaya Pelangi Media, 2022), dan Rahasia Cinta di Balik Tinta (Rise Media, 2022). Kumpulan buku puisi tunggalnya Cerita Sepasang Mata (Sketsa Media, 2022). Saat ini mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri Satu Atap Sunu, kecamatan Amanatun Selatan, kabupaten Timor Tengah Selatan, provinsi Nusa Tenggara Timur.
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024