LELAH DI UJUNG JALANKU
Waktu tak lagi dapat diulang
Langkah tak mungkin berjalan mundur
Hari-hari telah dilalui
Canda, tawa, dan air mata menghiasi hari-hari
Kala itu,
Benar dikala itu
Meja, kursi, ataupun papan tulis telah menjadi saksi bisu
Tentang kita
Yah, tentang kita
Salah berpihak
Benar berpihak
Pada kita
Yah, pada kita
Dunia serasa milik kita abadi
Jiwa dan raga telah kuabdikan
Untukmu generasi tercinta
Tak ada lelah
Tiada alasan
Untuk bersuah denganmu
Semangat dan senyuman polosmu
Menuntunku mengayunkan langkah ini
Percaya diriku pula,
Menuntut jiwa ini terus berbakti
Pada negeri,
Kepada bangsa, tanah air tercinta
Kamulah lilin-lilin kecilku
Dan akupun lenteramu
Cahayaku akan lebih benderang darimu
Kini...
Habis sudah masaku
Rapuhlah sudah tulangku
Tak lagi dapat berdiri tegak dan kokoh di depanmu
Cahaya lenteraku telah redup
Aku telah sampai di ujung jalanku
Aku lelah di ujung jalanku
Diakhir perjuanganku bersamamu
Kutitipkan cahaya lentera ini,
Semangat ini,
Percaya diri ini,
Untukmu
Kelak,
Kamu dapat menggantikanku
Yah,
Di depan kelas ini
Oleh:
YULIANA BAWO, S.Pd
Puisi ini didedikasikan untuk saya sendiri disaat masa purna bakti nanti. Saya adalah seorang guru Bidang Studi Bahasa Inggris pada SMP Negeri 3 Wewewa Tengah, kecamatan Wewewa Tengah, Kabupaten Sumba Barat Daya, Propinsi Nusa Tenggara Timur.
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313