AKU MENDENGAR SUARA INDONESIA
Romy Sastra
aku mendengar suara indonesia, dari puncak gunung dan lembah. tetesan hulu mengalir ke muara, udara berhembus sejuk. betapa damainya alam ini dinyanyikan burung-burung di pucuk pinus, dan di ranting-ranting lapuk.
Sawah ladang digarap petani setiap hari, demi kelangsungan hidup anak negeri sedari dulu.
aku mendengar suara indonesia dari pelosok desa, radio yang kudengar tempo dulu ketika larut malam, membawaku hanyut pada kisah kolosal saur sepuh, satria madangkara sampai siti nurbaya. cerita klasik usai, warta mengudara, kehidupan di sana- sini penuh tikai. aku terusik di gelombang frekuensi dari warta corong-corong kota; aku mulai resah.
aku mendengar suara indonesia dari orasi jalanan, betapa dasyatnya suatu perubahan di zaman ini. mataku terbelalak, indonesia berbenah katanya? kota-kota berkompetisi teknologi, merupa metropolis, para pemodal bermain teka-teki, adakala untung rugi. akan tetapi, yang culas sudah meraup untung lebih dulu di balik transaksi. tiba-tiba kongsi pecah perang strategi, demonstrasi berlaku; delik demokrasi.
aku mendengar suara indonesia di layar gadget yang kusentuh, aku haru dadaku iba, mataku mulai basah. mendengar suara indonesia dari teriak ketidakadilan, korupsi merajalela, dan lainnya. mereka lupa budaya gelap jalan pulang ke ranah, sejarah dibutakan peradaban. sebab, kepentingan kelompok diutamakan, aku pun bertanya; bagaimana nasib anak cucu kita nanti? indonesia ini jangan tergadai.
Jakarta, 1 Juni 2020
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024