SURAT TERAKHIR
kepada kakasihku
yang gagal kunikahi
di ujung tanjung ini
kutuliskan surat dan akan kukirimkan lewat embusan nafas
kuyakini setelah surat ini sampai pada bibirmu
air matalah yang menjadi penanda pada setiap halaman. Tahan dulu air matamu, jangan terburu-buru, kekasih.
sebelumnya
hatimu telah kubebaskan untuk terbang ke siapa saja, sampai sayap-sayapmu benar-benar patah di ujung binaiya
lalu bulu-bulu berhamburan menjadi pulau tujuh yang kelabu, padaku
kegagalan yang tak sengaja kulakukan
bukanlah keinginan hati yang tak ingin
bahkan sebelum kesalahan itu terjadi
segala pertemuan telah kukunci
hingga akhirnya menjadi jeruji untuk diriku sendiri padamu yang gagal kumiliki menuju hari penantian
bila surat ini sampai padamu
jangan lekas mengucapkan selamat tinggal
pada hati yang telah menjadi perahu
kau cukup berdiam saja bak telaga yang tak disentuh angin melaju
bila surat ini sampai padamu
jangan terburu-buru menjatuhkan air mata
agar tak ada luka
yang membengkak di ujung perpisahan
Tahoku, 2023
_________________________________________________
Firman Wally penulis kelahiran Tahoku, 03 April 1995. Alumni Unpatti, Jurusan Sastra dan Bahasa Indonesia. Penulis buku Lelaki Leihitu, Kutemukan Penyesalan di Setiap Kehilangan, dan Menghibur Luka. Karya sastranya sudah termuat di berbagai antologi bersama penyair nasional-internasional, kurang lebih 70 antologi. Saat ini aktifitasnya selain menulis, juga sebagai pengajar di SMA NEGERI 27 MALUKU TENGAH. Akun Instagram: firmanwally02
Nomor WA: 081240039343
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024