005

header ads

Puisi-puisi Melki Deni | Kamis Putih

 Puisi-puisi Melki Deni |


Kamis Putih


Pada malam Perjamuan Paskah 

Yesus membersihkan debu, lumpur, dan daki 

yang menyayangi kaki para sahabat. Seketika itu Petrus 

meminta Yesus membersihkan Tangan dan Kepalanya. 

Barangkali Petrus belum mandi sebelum mengikuti 

Perjamuan Kudus. Tetapi Yesus tahu Petrus sudah mandi 

tetapi tidak bersih Seluruhnya. Lalu Yesus bertanya: 

Mengapa dan untuk apa saya membersihkan kaki kalian?

Mereka berkata: karena kaki kami kotor, dan untuk itu Tuhan 

Membersihkannya. Tetapi Yesus berbisik: Pada Hari Ketiga, 

ada Peristiwa Besar yang membutuhkan hati yang masih Kosong 

dan Kepala yang masih Bersih, untuk Menangkapnya!

Pada Perjamuan Paskah itu Yesus memberikan 

Tubuh dan DarahNya untuk Bekal Perjalanan para sahabat.


Madrid, Menjelang Paskah 2023










A Piece of Longing for My Lord


Have You tire after witnessing the ugliness of the Night Man?

Do You hear the White Poem that read by a girl on her terrace?

A girl who wants to pursue her dreams to heaven.

Have You understand the meaning of the sonata that call for You to the Church?

continue to wait for You without being knocked down by Loneliness.

Have You grow tire after witnessing my nights without flutes, violins, and love poems?

Do You hear the sadness of my mute mouth that came up to There?

Songs about pain, about hope, about the future ahead.

Have you understand the meaning of Language of Their Pale Bodies that here-and-there 

without helplessly, continue to wait for You without being crushed by Hunger.

That's the longing that was played by Time.


The Spring Time

Spain, April 3, 2023










Jumat Agung


Di depan pemimpin agama dan politik,

Yesus bertanya: Siapakah yang kamu cari?

Mereka menjawab: Yesus dari Nazaret.

Yesus mengerti yang mereka cari adalah Manusia,

bukan Tuhan. Di atas Salib di Golgota Manusia mati,

dan Tuhan menderita. DeritaNya terdengar dari ujung bumi 

yang satu ke ujung bumi yang lain sampai selama-lamanya.

Ibu Yesus, Maria-istri Klopas, dan Maria Magdalena

menyaksikan detik-detik kematian Manusia, 

kesengsaraan dan penderitaan Tuhan. 

Sebelum Peristiwa itu Yesus tahu tidak Semua Agama 

benar, adil, dan menjamin Kebebasan.


Madrid, Menjelang Paskah 2023














Sabtu Suci


Di Galilea, di sanalah kita duduk dan menangis,

apabila kita mengingat semua yang pernah terjadi,

kita ingat akan semua yang dikatakan dan dilakukanNya

telah menjadi Sejarah Keselamatan. Kita pelan-pelan 

berlutut, dan menangisi Masa Lalu kita. 

Di sana pada langit-langit bumi kita melambungkan pujian,

memainkan kecapi, seruling, gambus, dan tari-tarian, 

memperdengarkan nyanyian sukacita:

Nyanyian bagi Kematian Anak Manusia dan penderitaan Tuhan.

Bagaimanakah kita menyanyikan nyanyian sukacita 

atas kematian Anak Manusia dan penderitaan Tuhan?

Tetapi kita ingat Anak Manusia mati untuk Kita;

Darah dan TubuhNya menjadi bekal Perjalanan kita 

sampai kepadaNya. Sebab dari Sanalah, dari Sana, 

Tuhan mencintai kita tanpa Tanda Tanya dan tanpa Tanda Titik.

Di Galilea Tuhan menulis Sejarah Baru bagi kita;

Mengubah penderitaan menjadi kenangan, 

dan kenangan menjadi pembebasan. 


Madrid, Menjelang Paskah 2023


*Melki Deni, menulis buku Antologi Puisi berjudul TikTok (2022) dan beberapa artikel jurnal ilmiah. Sekarang sambil belajar Bahasa Spanyol di Madrid, Spanyol, ia mendalami beberapa karya sastra Emily Dickinson, Pablo Neruda, Sylvia Plath, Maria Zambrano, Carol Ann Duffy, Louise Glück, dan beberapa lainnya. Selain itu alumnus Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero, Maumere, NTT ini menekuni bidang kajian Filsafat dan ilmu-ilmu sosial.


Posting Komentar

0 Komentar