tubuh kami terbujur memanjang kejang
tanpa dasi, jas, dan kain kafan
bersiap mau turun ke dunia orang mati
sampai menyentuh akar-akar
debu dan tanah
sunyi seperti membatu
hening seperti suara jangkrik bisu
jasad kami lalu meledak di dasar bumi
tenggelam dalam kapal karam
dijilat-jilat penyakit menular
dimutilasi dengan pisau besi
bau formalin jadi tetesan nanah segar
tulang dan dagingnya menari-nari
sampai luluh lantak ditelan belatung
binatang paling menjijikkan
nafas roh terbang cepat
kembali ke rumah suci
lusifer bersabda kejam ;
sekali-kali kamu tidak akan mati
hanya keabadian jiwa
bahwa arwah kami bisa hadir
setiap dipanggil dari dalam peti mati
di sana tak ada kehidupan
hanya misteri para paderi
tubuh kami masih menunggu
penghakiman disebar semak belukar
sampai utusan Tuhan datang
membangunkan dari tidur panjang
nama siapa giliran dibangkitkan
untuk berakhir di meja pengadilan
Taman Ismail Marzuki, Sabtu, 22 Oktober 2022
PESAKITAN BERDUSTA
tubuh pesakitan berdusta ini
dibungkus kemalasan luar biasa
sejak punya rumah terbelah dua
bertubi-tubi menabur mahkota duri
dalam keluarga inti
kadang bau minuman arak
sangat keras dan brutal
serta perzinahan tak seimbang
yang juga tak bisa melahirkan
anak-anak tanpa akte kelahiran
"aku tak mau mati dulu, turun ke dunia orang sunyi yang tak tercatat dalam peta-peta kitab kehidupan," pesannya seperti mau bersekutu dengan ekor legion di pekuburan orang-orang tak lagi punya senyuman
tiap dinihari
masih saja pesakitan berdusta ini
mau bertarung
meraung-raung
bersenggama dengan obat-obat terlarang
kepalsuan dan hari tua
semakin tak jelas
Jakarta, Minggu, 23 Oktober 2022
---------------------------------------------------------
Pulo Lasman Simanjuntak, dilahirkan di Surabaya, 208 Juni 1961.Menempuh pendidikan di
Sekolah Tinggi Publisistik (STP/IISIP-Jakarta).
Belajar sastra secara otodidak.Hasil karya sajaknya pertama kali dipublikasikan sewaktu masih duduk di bangku SMP, yakni dimuat di ruang sanjak anak-anak Harian Umum Kompas tahun 1977.
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024