005

header ads

Puisi ALANG SHIMA | PERCA HIDUP

 Puisi ALANG SHIMA | 


PERCA HIDUP


Di penghujung lewat hari

demikianlah kutemukan perca memoribilia

kembali ke pangkuan seorang akur

kerdipan mata menafsir jeda

sesudah apapun masa berlalu

tertajam ingatan sering kembali

seperti seorang kanak-kanak kecil

berlari memeluk meraih aman


adakalanya kita tidak butuh menepi

bagian peristiwa tak beruntung kehidupan;

kadang mengasihi kadang menghukumi

kembara manusia melalui denai antara realiti dan mimpi. kesementaraan menyinggah tamu jiwa akan beransur hilang bersama komitmen hari.



DERHAKA KEJUJURAN


Gulungan kata pendam di kepala kekasihku

menunduk kemesraan tidak seperti

momen berawal lahir; cinta.


Sisi tangannya berteman diari hitam; kira-kira

catatan gelodak hati atau mungkin warkah

manis yang belum di lalu dengar halwa telingaku.


Kesamaran perasaan menghuni rumah jiwa

adalah sangkaan yang mengakar ke saraf kepercayaan. Sulitnya sebuah perhubungan; 

perubahan kekasih bagai menderhaka hati mendamba perihal jawapan.



HAKIKAT KESUNYIAN


Kurasakan;

kesunyian menumpangi, menemani, menyantuni dan mendakapi mewakili watak seorang peneman. Kita mengungkapi bicara kesunyian umpama barah membunuh paling cepat hayat manusiawi. Enggan jauh menjadikan judul bacaan memahami sepi ini guru mengajari suatu makna.


Mencuaca tapakan kesunyian;

kemestian tumpangan roh di dalam jasad

bahkan terbentang makna-makna telaah pembelajaran menjanjikan kefahaman manusia.


Nisan bertanda nama;

perlambangan segala bukti 

menjadi pemberani menghadapi kesunyian di hari terkujur jasad menuju Tuhan nanti.






Alang Shima, penulis pemula dari Malaysia yang meminati Sastera Melayu. Beberapa karyanya dimuat siar dalam majalah Tunas Cipta dan majalah Apajake. Sajak-sajaknya pernah tersiar dalam akhbar Utusan Borneo dan Harian Indonesia serta tulisan puisinya sudah terbit dalam sembilan buah buku antologi.


Posting Komentar

0 Komentar