005

header ads

ANALISIS PEMBELAJARAN DARING DI INDONESIA


Adanya virus corona atau Covid 19 muncul sejak Desember 2019 dari Negara Cina yang terus menyebar luas ke berbagai negara termasuk Indonesia. Covid 19 mulai terdeteksi di Indonesia pada bulan Maret 2020 yang mendorong Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menerbitkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) untuk melaksanakan pembelajaran dari rumah secara daring.

Pembelajaran daring atau e-learning ialah suatu metode pembelajaran yang yang berbasis internet. Pembelajaran daring pada dasarnya mempunyai dua tipe yakni synchronous serta asynchronous. Pembelajaran dikatakan synchronous apabila peserta didik dan tenaga pendidik berada di tempat yang sama serta diwaktu yang sama pula, misalnya tenaga pendidik dan peserta didik melaksanakan pembelajaran melalui zoom. Sedangkan pembelajaran dikatakan asynchronous apabila peserta didik dan tenaga pendidik berada di tempat yang sama namun dapat diakses pada waktu yang berbeda, misalnya tenaga pendidik dan peserta didik melaksanakan pembelajaran melalui google class room.

Agar pembelajaran daring ini dapat berjalan dengan optimal, untuk itu dalam pelaksanaannya perlu memahami beberapa karakteristik dalam pembelajaran daring ini. Seperti yang tercantum dalam (Isman, 2017) pembelajaran daring mempunyai beberapa karakteristik antara lain : (1) peserta didik dituntut untuk secara mandiri mencipta serta membangun pengetahuannya; (2) peserta didik saling berkolaborasi untuk membangun pengetahuan serta bersama-sama untuk mencoba memecahkan suatu masalah; (3) terbentuknya suatu komunitas belajar yang inklusif; (4) akses internet dimanfaatkan untuk membuka website kelas digital; dan (5) aksesibilitas, interaktivitas, kemandirian serta pengayaan.

Pembelajaran daring ini memiliki keunggulan, seperti yang diungkapkan oleh (Anugrahana, 2020) keunggulan tersebut diantaranya adalah : (1) pembelajaran daring lebih santai dan praktis dikarenakan dapat dilakukan setiap saat; (2) lebih fleksibel dikarenakan dapat dilaksanakan kapan saja dan dimana saja; (3) menghemat waktu dan mudah dalam mengakses; (4) lebih praktis serta terdapat kemudahan dalam mengambil nilai peserta didik;  (5) orang tua dapat memantau dan mendampingi anaknya secara langsung; dan (6) pengalaman baru didapatkan oleh guru dan peserta didik dalam pembelajaran daring.

Namun dalam pelaksanaannya, pembelajaran daring ini memiliki beberapa kelemahan. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh (Pujiasih, 2020) kelemahan pembelajaran daring antara lain : (1) peserta didik merasa bosan belajar di rumah dan lebih senang belajar di sekolah; (2) koneksi internet di beberapa daerah masih mengalami kesulitan dan kuota banyak dihabiskan dalam pembelajaran; (3) peserta didik tidak dapat melakukan diskusi serta secara langsung bertemu; (4) peserta didik lebih memahami penjelasan guru apabila secara langsung dilaksanakan; (5) apabila tanpa dijelaskan guru secara langsung, peserta didik mengalami kesulitan untuk memahami materi; (6) peserta didik merasa terbebani atas tugas-tugas yang ada; (7) peserta didik merasa stress atas tugas secara online; (8) ketika secara terus menerus berada di depan laptop maupun handphone peserta didik merasa pusing dan lelah.

Untung meminimalisir hambatan tersebut dapat diberikan suatu solusi diantaranya yakni guru menggunakan model-model pembelajaran yang dapat mengaktifkan pembelajaran, guru perlu membuat media pembelajaran yang dapat  menarik perhatian siswa, guru dapat memonitoring tugas-tugas siswa agar tidak menumpuk dan menjadi sebuah beban, serta pemerintah perlu memperbaiki pembangunan agar jaringan mudah di akses diseluruh wilayah.

Pembelajaran daring yang dilakukan karena pandemi covid telah dilakukan sejak 2020. Terdapat beberapa hambatan yang menjadi  kelemahan dalam melaksanakan pembelajaran daring. Hambatan pembelajaran daring tidak saja dialami oleh guru, namun juga oleh siswa yang dikarenakan beberapa faktor. Walaupun begitu, terdapat solusi yang dapat dilakukan oleh guru dan pemerintah untuk meminimalisir hambatan dari pembelajaran daring tersebut agar terlaksana secara maksimal. 





Bunga Amalia Cahyaningtyas lahir di Purbalingga, 09 April 2003. Menjadi mahasiswa di UIN SAIZU Purwokerto. Mempunyai hobi makan, dan jalan-jalan. Find me on instagram @bungaamaliaa_, atau email bungaac701@gmail.com





Posting Komentar

0 Komentar