Moh. Zainur Rozy |
Selamat Tinggal Februari
Hari terakhir menyeduh setetes embun
Sebab gerimis dan hujan lebat kembali turun
Membasahi wajah penuh amarah dan dengki
Menyebet sejuta dedaunan mati, terbakar
Malam bersama gugusan bintang
Tanpa cahaya rembulan di singgasana
Bertajuk perih, bersajak sedih
Dan pecahan kaca yang memantulkan wajah
Hari ini
Terakhir kuucapkan selamat pergi
Memenggal waktu dan merajut mimpi
Bersama istiqamah ku berdiri
Annuqayah, 28 Februari 2022
Moh. Zainur Rozy Lelaki yang lahir dengan deraian syukur 23 Mei 2003, menginjakkan kaki pertama kali di tanjung, Gedang-gedang, Batuputih, Sumenep. Mencari jati diri di PP. Annuqayah Lubangsa, mengabdi sebagai santri yang bergiat di kepengurusan Ikatan Santri Batuputih (Iksbat). Mengikuti alur kehidupan bersama Liur Pena Sastra (Lipensa), Sanggar Pangeran, Istana Pers Jancukers (IPJ)., bisa menjalin silaturrahim lewat E-mail kakakzain2003@gmail.com dan Ig Gelenk_Gelenk.
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024