005

header ads

Puisi : Siti Nur Aisyah

 Pertemuan dengan Juli


Oleh: Siti Nur Aisyah


Kali pertama: kulihat kau


Aku terbata menerka waktu


Matamu, matahari yang merosot di ufuk barat


mencair, lalu larut di punggung awan


tinggalkan sedikit  jingga pada cakrawala


 


Kali kedua: Aku mengenal engkau


Tungkaimu mengayun singkat di  jalan setapak sunyi


Rumput liar bermandi embun, hijau pagari lajur langkah


Tanah penuh lacah, menambah inci alas kaki


Pepohonan menjulang gapai sisi langit


Dari celah dedaunan, mata-mata mengintai


meniti setiap tapak nan terjejak


Di atap-atap rumah, burung-burung gereja hinggap


Melompat-lompat, saling bercicit  dan bersenda gurau


membuang rasa hati nan risau


 


Kali ketiga: Aku memahamimu,


Kau kata, waktu adalah sesuatu yang tak kau tunggu


Sebilah logam adalah dosa yang kau genggam


menyayat sepotong daging merah darah


Yang  meleleh, alirkan anak-anak sungai air mata


bermuara ke dalam mulutmu


menguncinya dengan kubangan asin


mengkristalkan si garam bola mata, mencekat tenggorokan


bersebati dengan asam dan luka dari corong  dada


 


Kali ini,


Cahaya makin susut, matahari terpuruk dalam perut raksasa


Kau kian berkawankan diam


Saat tatap bertemu, kita tahu:


Legam tak bisa redam


meski beribu kunang-kunang  


mengepung dalam malam


 


Pekanbaru, 23 Februari 2022


 


Siti Nur Aisyah. Alumnus Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Riau. Masih sangat hijau dalam dunia menulis. Bergabung dan belajar menulis puisi di COMPETER INDONESIA. Lahir dan menetap di Pekanbaru. Dapat dihubungi melalui WA: 0821 7542 2913 , Facebook: Siti Nur Aisyah, dan Instagram: @sn_aisyah62. 



Posting Komentar

0 Komentar