005

header ads

Puisi Mayang Adekatari

 

“Surat Kecil Untuk Ayah”

Oleh: Mayang Adekatari

Ayah, ada salam dariku.

Isinya perihal rindu yang kian menggebu.

Dalam hati kecilku, aku ingin memaki soal takdir yang berlalu dengan egois.

Takdir merebutmu dengan tragis, merampas bahagiaku dengan tangis.

Lalu, merubahnya menjadi kesakitan tak terperih.

 

 

Ayah....

Aku terdayuh,

sebab atmamu ‘tak lagi di sisiku.

Aku terenyuh,

begitu singkat waktu kita bertemu.

Namun, perlu kau tahu bahwa aku bersyukur menjadi putrimu.

 

Ayah...

Engkau adalah sosok yang rela mematikan mimpimu, untuk membiayai mimpiku.

Engkau sosok yang menyampingkan butuhmu, untuk rengek inginku.

Engkau yang ‘tak pernah membual soal lelah, padahal nyatanya kau penuh pilu dan luka.

Engkau adalah sosok kuat, yang bisa membenarkan segala yang rusak.

Engkau adalah sosok cerdas, yang dapat menjawab semua tanya.

 

Ayah....

Terimakasih, untuk semuanya.

Terimakasih, telah memberiku paham konsepsi cinta pertama.

Aku berharap masih bisa melihatmu, meski hanya dalam mimpiku.

Di setiap sujudku, kidung doa ku selalu untukmu.

 

Ayah, maaf bila aku jarang menemuimu di rumah barumu, di gundukkan tanah dibalik nisan.

Sebab, itu menyayat sembilu dalam jiwaku yang kerdil ini. 

Karena ‘tak bisa lagi ku rasa hangat pelukmu.

Dari aku, putri kecilmu.

 

   Sumbawa, 11 Februari 2022

 

Biodata Narasi

Mayang Adekatari, biasa dipanggil Mayang. Lahir pada tanggal 26 Agustus 2004 di Empang Kabupaten Sumbawa, NTB.

Sekarang sedang menempuh pendidikan SMK di SMK Kesehatan Yahya Bima Kelas XI. Selain sebagai pelajar, saya juga aktif di beberapa komunitas literasi dan alhamdulillah diberi kepercayaan menjadi Founder Sajak Senja Nusa Tenggara Barat.

Harapan saya semoga melalui gerakan anak muda, literas di indonesia bisa lebih berkembang.

 

 


 

 

Posting Komentar

0 Komentar