SAJAK KORONA
Entah sudah berapa sajak yang kutulis untuk menandaimu
Bukan untuk kubuat kenangan di kemudian hari
Saat ini
Kabut cemas telah menyemut
Rasa dingin pun tak pernah luput untuk tak ikut
Begitulah yang sering terasa ketika pagi tiba
Dingin dan sepi
Tak ada nyala api di tungku
Apalagi asap yang mengepul
Gemericik pun bukan suara dari pancuran bambu
Tetapi dari dalam dada ini
Sering aku gumamkan “ini sampai kapan?”
Tetapi hanya sepi dan kabut cemas yang membayang
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024