005

header ads

Bereksperimen di Pawon, Teater Pilar Merah dari Madiun Masuk 6 Terbaik Parade Teater Jatim

Sekelompok pemuda dari Madiun yang tergabung dalam Teater Pilar Merah berhasil masuk enam terbaik dalam Parade Teater Virtual Jawa Timur 2020 yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim.


Madiunpos.com, MADIUN -- Sekelompok pemuda dari Madiun yang tergabung dalam Teater Pilar Merah berhasil masuk enam terbaik dalam Parade Teater Virtual Jawa Timur 2020 yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim.

Dalam parade teater itu, Teater Pilar Mirah membawakan naskah berjudul Manusia Makan Manusia. Karya berdurasi 11 menit 2 detik itu berhasil mencuri perhatian tim kurator yang terdiri dari Haria Widyoseno, Roci Marciano, dan Whani Dahmawan.

Sehingga karya garapan pemuda dari Kabupaten Madiun dan Kota Madiun itu masuk dalam enam karya terbaik bersama Teater Konsandra dari Kota Malang, Teater Yakasa 54 dari Ponorogo, Teater Songgo Seni dari Sidoarjo, Teater Offside dari Surabaya, dan Teater Soko dari Tuban.

Melalui karya teater eksperimen itu, mereka benar-benar menampilkan suguhan yang sempurna. Pemilihan lokasi pertunjukan di pawon atau dapur rumah tradisional khas pedesaan benar-benar membuat nuansa semakin hidup.

Seluruh konflik berada di pawon itu, ketika sepasang suami istri bertengkar karena tidak ada makanan yang bisa dimakan. Sang istri marah-marah kepada suaminya karena tidak sanggup menyediakan bahan pangan bagi keluarga.

Hingga akhirnya sang istri menawarkan tubuhnya supaya bisa dimakan sang suami. Dengan harapan ada salah satu yang bisa bertahan hidup dari kesulitan tersebut. Sang suami tidak memedulikan tawaran itu. Tetapi di luar dugaan, sang suami kemudian mengucurkan air mendidih ke badannya. Dengan diam, sang suami mengrobankan tubuhnya kepada si perempuan. Itu merupakan pokok cerita teater Manusia Makan Manusia.

Dramatur Teater Pilar Merah, Fileski, 32, mengatakan karya Manusia Makan Manusia ini muncul dari kegelisahan yang terjadi di masyarakat. Di saat pandemi Covid-19 seperti sekarang ini banyak orang yang kesulitan untuk mempertahankan dapurnya supaya tetap mengepul.

Ide pembuatan naskah Manusia Makan Manusia ini pun bersumber dari pawon. Menurutnya, dapur adalah simbol pereknomian rumah tangga. Proses kehidupan berasal dari dapur. Dapur juga menjadi sumber permasalahan.

“Dalam kehidupan rumah tangga, sumber permasalahan kerap kali berada di dapur. Makanya dalam teater Manusia Makan Manusia, lokasinya ditempatkan di dapur,” kata dia saat berbincang dengan Madiunpos.com di Mucoffe Jl. Salak Kota Madiun beberapa waktu lalu.

Fileski menuturkan ruang pertunjukan dalam penggarapan Manusia Makan Manusia memang sengaja dibuat anti-mainstream. Dia beranggapan pawon dijadikan tempat untuk bereksperimen dalam mengakutualisasikan ide dan kegelisahan.

“Di semua tempat memungkinkan untuk menjadi ruang teater yang bisa direspon dan menjadi ruang eksplorasi,” ujar dia.

Pria yang juga menjadi pengajar ini mengaku beryukur karya pertama Teater Pilar Merah ini diapresiasi oleh tim kurator Parade Teater 2020 ini. Tentunya prestasi ini akan menjadi pemacu semangat untuk berkreasi.

Para pemaian dan kru Teater Pilar Merah ini adalah Fileski, Gizzatara, Maharani Novi, Giwang Miftahul, Afif Arna, Tulus Setiyadi, Fradiksa, Roi, Humam Arsya, dan Deny Pena Bangsa. 

Editor : Abdul Jalil

Pernah dimuat di: https://www.madiunpos.com/bereksperimen-di-pawon-teater-pilar-merah-dari-madiun-masuk-6-terbaik-parade-teater-jatim-1052738

Posting Komentar

0 Komentar