JODOH ITU?
Karya : Anggun Salsabila Mustika
Kala Hujan turun, ada seorang gadis duduk termenung di halte bus dengan pakaian compang-camping dan tubuh penuh luka. Kota sunyi dan tak ada yang bisa menolong gadis itu selain dirinya sendiri menerobos air hujan yang turun bagai bongkahan es.
Salsabila S, gadis pemilik cafe sekaligus coffee shop terkenal tengah kabur dari mantan suaminya yang terlilit hutang dan mengincar harta nya. Meskipun pernah menikah, Salsa masih gadis. Hal ini di karenakan perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tua nya.
Cplass!!....
Terdengar suara langkah kaki seseorang yang berlari menuju halte itu, pria dengan wajah tampan rupawan duduk tepat di samping nya. Pria yang sedari tadi memperbaiki penampilan nya kini beralih menatap Salsa dan menyapanya.
"Ehh- maaf Saya baru sadar ada Kamu. Saya Rizki Ramadhan, panggil saja Iki. Kamu siapa ya? Kenapa bisa di sini?" Rizki merasa simpati melihat keadaan Salsa yang tidak terurus, apalah daya Rizki tidak bisa membawa Salsa karena suatu hal.
Salsa tidak menghiraukan ucapan Rizki lalu menenggelamkan wajahnya di antara kaki. Meski sudah diperlakukan seperti tidak ada, Rizki tetap mengoceh bahkan mengusap kepala Salsa karena merasa gadis di samping nya tidak tenang.
"Di mana rumah mu? Aku akan mengantar" ucap Rizki seraya memberikan sebungkus roti untuk Salsa makan.
Tak di sangka Salsa mau mengambil roti itu dan memakan nya sambil menggelengkan kepala tanda tak punya. Di saat kebingungan mencari solusi, Rizki baru ingat jika dirinya memiliki teman juragan kos-kosan. Ia mengatakan pada Salsa akan mengantar ke sebuah kos-kosan untuk gadis ini tinggali, dengan begitu Rizki bisa menjenguk nya sesekali. Tak terasa malam menyambut dan hujan sudah tak terlalu deras, mereka menaiki taksi untuk pergi ke kos-kosan tersebut.
Perjalanan yang cukup panjang membuat Salsa tertidur, Rizki menutupi tubuh Salsa dengan jaket milik nya kemudian mengelap wajah gadis itu. Tak seperti kisah romantis seperti yang dipikirkan, ini hanya sekedar untuk membantu saja. Perjalanan berakhir tengah malam. Setelah membayar pada sopir taksi, di ketuk nya pintu rumah teman nya. Pintu di buka oleh seorang wanita dengan tampilan super biasa yang tampak nya masih bersantai. Dia Cantika Putri biasa dipanggil Cantik.
"Ohh, lo udah datang. Gue udah siapin kamar nya tadi sama Arya, nanti kita bicarakan bertiga masalah dia" ucap Cantika wanita 27 tahun yang bekerja di bengkel Arya.
Cantika membuatkan teh dan beberapa camilan untuk mereka. Dia memang gadis yang baik juga ramah walaupun wajahnya jutek. Di saat yang sama Arya memperkenalkan diri nya pada Salsa, Arya terpana melihat wajah Salsa yang ternyata manis.
"Jangan gitu juga natap nya, dia bisa trauma gara-gara lo" ujar Cantika kembali dengan nampan di tangan nya.
"Yee, gue cuma senang aja lihat muka nya. Kenapa lo yang sewot dah?" Arya lagi-lagi ingin sekali memukul Cantika yang selalu menghancurkan suasana.
Iki memberikan Salsa teh dan biskuit cokelat untuk mengganjal perut. Meski baru bertemu, mereka tampak akrab atau mungkin memang mudah akrab. Cantika mengantarnya ke kamar kerena terlihat sudah mengantuk, saat perjalanan ke kamar hingga Cantika singgah sebentar, mereka bercerita banyak hal termasuk Salsa yang perlahan mau bicara.
Terdapat fakta mengejutkan untuk Cantika dengar, status, masalah mental, penyiksaan, sampai finansial. Apa yang telah gadis ini lalui? Cantika tak bisa memikirkan betapa sulit nya masalah yang gadis telah tidur ini lalui. Cantika kembali dengan murung, saat Arya dan Iki bertanya Cantika langsung menceritakan nya. Ia tidak bisa membuang waktu apalagi gadis ini butuh pertolongan.
"lo serius?! Gila! Ini nggak bisa di biarin, orang tuanya harus tau tentang hal ini!" Arya terbakar kemarahan, bagaimana bisa orang tuanya tidak curiga sampai keadaan anak nya seperti ini?!.
"Ki! lo denger gue ngomong apa kan? Lo nggak bisa sembrono karena lo bukan siapa-siapa nya" Cantika tau apa yang di pikirkan teman nya ini, dia tidak ingin kejadian dahulu terulang kembali.
"Aku tau, aku cuma bakal bawa dia pulang kerumahnya" Rizki kesal tidak bisa melakukan hal lebih, tapi ia juga tak mau kejadian dahulu terulang kembali.
"Oke, kalau lo udah ngerti, besok kita panggil si Mia buat ngobatin psikologis dan luka-luka di tubuh nya" ucap Cantika menutup pembicaraan mereka, Rizki pulang dengan tenang ia menyerahkan Salsa pada keduanya.
Hari demi hari berlanjut, 2 bulan setelah menjalani pengobatan psikologis Salsa mulai membaik walaupun tidak bisa sembuh sepenuh nya. Hari ini Rizki menjemputnya yang telah mengubah tujuan kembali nya, ia ingin kembali ke rumah yang ia beli dan bangun dengan uang nya sendiri.
"Kamu yakin? Mau ku temani masuk?" Rizki melihat Salsa yang terlihat ragu-ragu, setelah beberapa detik berpikir Salsa mengangguk.
Mereka masuk dan melihat betapa berantakan nya rumah itu, baru saja masuk sudah terdengar suara mantan suami Salsa dengan seorang wanita dari salah satu ruangan sedang tertawa.
"Aduh, jika dipikir-pikir mantan istri mu itu bodoh nya kelewatan. Meninggalkan rumah dan toko nya begitu saja, tapi sayang nya dia tak punya mobil" suara wanita itu membuat Rizki geram, tapi Salsa menahan nya. Itu bukan cara elegan dalam menyelesaikan masalah.
"Sudahlah, mobil bisa ku belikan nanti! Kau mau berapa hmm?~" mendengar suara mantan suaminya membuat Salsa merinding sendiri, ia mengajak Rizki ke tempat CCTV untuk mengambil semua rekaman video sebagai bukti.
Salsa juga sudah menelpon kedua orang tua nya dan polisi agar ke tempat saat ini. Ia ingin membuat sebuah kejutan yang menyenangkan hati mantan suaminya. Kedua pasangan itu keluar ruangan dengan panik saat mendengar suara sirine polisi, Salsa juga Rizki menghampiri kedua nya dengan tenang, selagi semua bukti ada Salsa tidak perlu takut.
"Kalian mau membereskan kekacauan ini?" Salsa menyibakkan rambutnya, membuat kedua pasangan itu tersentak. Menghilang tanpa jejak kembali bagai ratu.
Gadis itu memberikan semua bukti pada polisi, rupanya tak hanya pada kejadian ini. Sang Mantan suami juga terlibat masalah narkoba, miras, dan pelecehan terhadap gadis 18 tahun membuat semua nya semakin jelas. Kedua nya langsung di bawa ke kantor polisi untuk menindaklanjuti masalah yang berakar ini.
"Mbak, kamu nggak apa-apa kan? Maaf Mama malah nggak bisa bantu kamu yang kesulitan" Sang Mama menangis memeluk anak gadis satu-satunya, rupanya keluarga nya sudah tau sejak lama dan mencoba mengungkap apa yang terjadi.
Sayangnya gerak-gerik mereka di curigai lalu diancam akan membunuh sang putri. Tak lupa Salsa mengenalkan Rizki pada kedua orang tua nya.
"Ohh iya, Ma, Pa. Ini Iki, dia sudah membantu aku sampai sejauh ini walaupun pertemuan kami tidak sebaik yang terpikirkan" ucap Salsa mengingat pertemuan mereka yang absurd dan tak karuan.
"Saya Rizki Ramadhan, maaf saya tidak bisa banyak membantu putri anda" Rizki merasa tidak enak pada kedua orang tua Salsa.
"Wah, wah. Calon suami nih" goda Mama membuat putri nya salah tingkah, Papa melihat anak nya baik-baik saja itu sudah cukup.
Di tempat yang berbeda di waktu yang sama, dua orang sedang membereskan peralatan bengkel.
"Hah! Jodoh itu datang dari mana saja ya. Gue nggak nyangka Iki bakal nemuin jodoh nya lagi, yang pasti bisa nemenin dia sampai tua" ucap Cantika melihat sinar matahari yang masuk lewat sela-sela gudang peralatan, ia harap kali ini Rizki bisa bahagia.
"Yah, sama-sama duda janda, beda nya yang satu masih aman! Lagian lo beneran nggak apa-apa?, jangan maksain senyum gitu" ujar Arya peka, ia memeluk wanita yang selalu berusaha tersenyum itu.
"Kalau gitu gue aja yang jagain lo, kalau uang gue udah cukup, gue lamar lo" ucap Arya serius meskipun terdengar bercanda, Cantika memukul pelan perut Arya.
Hidup ini penuh lika-liku, nggak akan terus berjalan mulus, ada yang saat di ceritakan terdengar seperti sinetron namun itu memang terjadi, ada juga yang mulus di awal sulit di pertengahan jalan. Jodoh sama seperti itu, kalau ada yang pacaran siapa tau jodohnya yang lain tapi kalau sampai nikah, ya selamat aja.
TAMAT
Selasa, 06 desember 2022
ANGGUN SALSABILA MUSTIKA atau kerap disapa SALSA adalah seorang pelajar kelahiran Jakarta, 20 desember 2007 yang memiliki cukup banyak waktu untuk berimajinasi, menggambar dan membat cerita. Salsa pernah mengikuti lomba cerpen disekolahnya, meski hanya mendapat sertifikat rasa semangat masih menggebu-gebu dalam dirinya. Ia bercita-cita menjadi seorang komikus dan juga animator, dari awal ia tertarik untuk masuk SMK jurusan Animasi. Untuk mendorong hal-hal itu dibutuhkan sebuah cerita sebagai pendamping karena tak mungkin membuat komik tanpa alur. Jika ingin mengenal Salsa lebih dalam kunjungilah Instagramnya @pak.iki_nya .
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313