Puisi: Firmansyah Evangelia*
Negeri Sebatangkara
Di negeriku, laut-laut menangis
Resah suara-suara menggerutu di bebukitan tunggal
Mengabadikan kekam harap, di sepanjang khayal mimpi kekal
Di negeriku, tembakau-tembakau berdoa, dzikir-dzikir rumput menggelora di ruang sunyi
Menghunus jantung hening, pada kedalaman tahajjud daun-daun yang bersujud
Di negeriku, matahari memancar begitu buram, lembab tanah-tanah gersang
Diiris-iris derita dadaku, keniscayaan menghabiskan rentang musim di penghujung mata
Hingga nyalang cemaspun runtuh, habis dikuras ruas-ruas pandangku saban hari
Di negeriku, sungai-sungai berhenti mengalir, bangunan-bangunan pongan tinggal debu
Hingga tabah yang di hentak, tetap senantiasa kusucikan dalam diri
Di negeriku, cahaya-cahaya ranggas lepas silau, pupus segalanya sirna pada diam getirku
Tampa ada sisa-sisa bangkit yang ingin ku julangkan pada langit-langit harap sepanjang jalan
Mts.putri, 2020
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024