005

header ads

Puisi Rissa Churria | 29 Maret 2024

 Rissa Churria


BUKU HUJAN-1


Ada halaman mendung

Bercerita tentang gelabah dada

Seorang perempuan puisi

Bertarung dalam peperangan baratayudha

Menghunus pedang percaya

Dan menghujamkan sekali saja 

Tepat di jantung lelaki Utara


Wajah lelaki Utara tengadah 

Air matanya tumpah menjadi hujan

Perempuan puisi tetap mematung

Hanya bisa menjelaskan dengan air mata luka 


Ada ribuan jejal kata-kata

Tersusun dalam gemuruh cinta 

Antara penolakan dan keinginan

Pada titah leluhurnya yang mulia

Dia hanya tertunduk

Membungkam dalam ribuan hujatan lelaki berdada teduh


Perempuan puisi hanya diam

Berlalu mencari lengkung pelangi

Di hatinya paling sunyi 


Bekasi, 2024




BUKU HUJAN-2


Ini halaman ke tiga ratus tiga belas

Hujan tak henti menarasikan lagu cinta

Seperti hari kemarin 

Seorang perempuan menggendong bakul

Berisi pilinan sutra kata

Dari pegunungan aksara 

Sebelah kota mati Sanggabuana


Air matanya kering sudah

Terbakar oleh kayu bakar kesetiaan

Menyala pada perapian kehidupan

Cinureze begitu namanya 

Telah disematkan pada waktu

Oleh musim kering dan penghujan


Tak ada gelabah di dadanya

Jalan ikut alur hujan 

Tak banyak bicara

Hanya detak jantung bersuara

Dan kedip mata penuh cinta 


Bekasi, 2024




PURNAMA DI TENGAH GERIMIS


Ramadan telah sampai di penanggal

Bulan bulat penuh tertutup awan putih

Gerimis sejak sore masih di sini

Menemani malam yang semakin gigil


Bulan terlihat samar

Sesekali gerimis reda

Cahaya keemasan menyala

Pada langit yang abu-abu warnanya

Memberi isyarat dan pesan mendalam

Pada hati yang pualam


Bekasi, 2024



PERJALANAN


Seperti rintik hujan 

Berbisik pada cuaca

Dan mendung yang setia 

Menunggu lagu rinai 

Dengan suka cita 


Musafir terus berjalan

Melewati segala kisah

Meninggalkan jejak kenang 

Pada lembar buku ingatan 


Di tiap etape dia sematkan 

Selarik puisi penghambaan

Dan ramuan diksi yang diperam

Dalam guci pualam dalam hatinya


Musafir terus berjalan

Bibirnya basah oleh lagu cinta

Tak peduli terik atau hujan nestapa

Lelehan keringat menjadi doa

Pada ranum senja 

Dia titipkan ribuan percaya


Bekasi, 2024



Rissa Churria, yang dikenal sebagai Ummi Rissa, adalah seorang penyair yang berasal dan menetap di Bekasi, Jawa Barat. Karya-karyanya termasuk "Harum Haramain" (2016), "Perempuan Wetan" (2017), "Blakasuta Liku Luka Perang Saudara" (2018), dan banyak lagi. Puisi-puisinya telah dipublikasikan di berbagai media cetak seperti Jawa Pos, Radar Banyuwangi, dan Harian Riau. Selain menulis, dia juga aktif dalam komunitas sastra, menjadi narasumber di berbagai acara literasi, dan tampil membaca puisi di festival sastra internasional. Media sosialnya adalah Fb. Rissa Churria (Ummi Rissa), IG. RissaChurria, email. churriarissa@gmail.com, hp/wa. +6281287812264.




Posting Komentar

8 Komentar

  1. Selamat karyanya terpilih semoga Jumat depan yang terpilih Karya saya

    BalasHapus
  2. Selamat untuk Risaa Churria atas karya yang terpilih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih sudah memuat puisi saya dalam laman halaman puisi negeri kertas. Semoga negeri kertas makin berjaya

      Hapus
  3. Puisi puisi dengan vahasa yang selalu indah...

    BalasHapus
  4. Selamat buat Rissa Churria penyair asal bekasi yang puisinya telah terpilih..isi puisi yang begitu indah dan sempurna

    BalasHapus
  5. Selamat karyanya sudah terpilih, semoga Jumat mendatang yang terpilih karya saya

    BalasHapus
  6. https://drive.google.com/drive/folders/1ilkz7-Pb-x9d-4T9ztMYw-EL2yUeVg1e?usp=sharing

    BalasHapus

Klaim 25.000 per tulisan (puisi dan cerpen) yang tayang sejak 1 April 2024