Angin menerpa badan dengan kencang, suara kendaraan yang saling bersahutan.
Terik matahari menerkam dengan tajam. semua bergerak sesuai dengan alam.
Tak ada tabrakan yang menjadi kendala. Hanya semu yang melanda pikiran.
Berpikir jernih sulit untuk mencapai tujuan. Sampai mana aku harus berjalan?
Perjalanan semakin mencekam tak karuan. Tujuan hilang sirna ditelan oleh angan.
Hanya Hembusan nafas yang dalam menjadi sahabat keraguan. Haruskah aku tetap berjalan?
Ataukah aku berhenti untuk sekarang? Pasrah menjadi tolak ukur perjalanan dalam kekosongan.
Berharap mendapat Ilham oleh sang maha kuasa. Terus berjalan meski sakit tak kunjung reda.
Menjerit kesakitan dalam Palung Alma. Hingga Rima teriakan senada dengan alam.
Jombang, 24 September 2023
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024