005

header ads

Lebih dekat dengan secangkir kopi

 


Siapa yang tidak mengenal kopi?. Minuman yang berasal dari biji kopi, yang kemudian di tumbuk hingga menjadi bubuk kopi yang siap diseduh. Banyak dikalangan anak muda sampai tua mengenal seduhan khas dengan cita rasa pahit ini. Di Indonesia sendiri banyak sekali macam-macam kopi tergantung dimana ia ditanam. Karena hal tersebut akan mempengaruhi cita rasa dari secangkir kopi di setiap daerahnya.

Kopi toraja yang terkenal adalah kopi gayo arabika yang memiliki ciri khas aroma yang tajam serta kopi ini merupakan salah satu kopi terbaik dunia, menuju lampung kita akan bertemu dengan kopi dengan karakteristik halus. Namun, memiliki harum yang kuat, di toraja sendiri ada kopi yang bernama Celebes Kalossi yang memiliki ciri khas  kecenderungan rasa floral dan fruity yang dihasilkan. rasa kopinya yang kuat dan sedikit kecut meninggalkan aftertaste yang unik di lidah, beralih ke kopi jawa yang memiliki ciri rasa tersendiri, yaitu kopi dengan rasa yang dinilai ‘seimbang’. Tingkat keasaman yang medium dan kekentalan yang tidak terlalu pekat menjadi serta semilir aroma rempah yang dihasilkan, jauh dari yang sudah disebutkan masih banyak lagi kopi-kopi yang ada di Indonesia dan kopi-kopi dunia.

Dalam pengolahan kopi pun ternyata sangatlah berpengaruh pada cita rasa dan aroma kopi yang diseduh. Antara kopi yang diolah dengan mesin dan dengan kopi yang diolah dengan cara tradisional. Begitupun tempat dimana kopi tersebut tumbuh dan berbuah juga mempengaruhi cita rasa dan aromannya. Antara kopi yang ditanam dipegunungan, dataran tinggi serta dataran rendah. Rasa-rasa kopi itu juga yang membuat keberagaman di Indonesia semakin istimewa. Hanya dari kopi saja kita bisa merasakan kekhas an di setiap daerahnya.

Bagi anak muda ngopi adalah hal yang biasa dilakukan. Apalagi ketika kepala pusing banyak pikiran. Salah satu cara untuk menenangkan adalah ngopi ditemani sebungkus rokok. Memang tak semua kalangan anak muda melakukan hal seperti ini. begitupun dikalangan mahasiswa yang meng ikuti organisasi, orang-orang kantoran, mahasiswa, pegawai kantoran, guru dipesantren sampai santrinya pun kebanyakan minum kopi. Tujuan dari meminum kopi itu sendiripun  beragam mulai dari penghilang kantuk, teman kerja atau belajar, teman ngemil sampai teman rokok.

            Dibalik minuman yang terkenal sebagai penunda kantuk. Kopi juga bisa menyebabkan asam lambung meningkat. Dari sebagian kawan saya yang senang kopi. Mereka tetap membatasi berapa gelas kopi  yang akan di minum dalam sehari atau seminggu. Meskipun demikian banyak juga orang yang ketika tidak minum kopi justru mendatangankan penyakit. Atau secara psikologisnya terganggu. Misalnya rasa cemas ketika tidak minum kopi, kurang fokus dalam bekerja, tidak bisa berpikir ketika diskusi dan lain sebagiannya. Bisa dikatakan kabutuhan tertentu juga yang harus dipenuhi.

            Dari segi sosial kopi merupakan salah satu minuman yang dapat menyatukan berbagai latar belakang orang. Dengan segalas kopi mulai dari yang bermartabat sampai kalangan bawah, Dari pak rt sama warga desa terbawah bos dan mandornya, tuan dan supirnya pun bisa menikmatinya tanpa pandang bulu.

            Dari secangkir kopi yang mengepulkan asap dilingkar obrolan juga memiliki pesan dan makna filosofis tersendiri. Secangkir kopi yang diseduh dengan air panas dan ditambah gula. Gula yang larut dalam kopi akan menunjukan enak atau tidaknya kopi. Bila kemanisan maka gula lah yang disalahkan dan jika kopinya terlalu banyak maka gula juga yang akan disalahkan. Namun, jika takarannya pas makan yang akan di puji adalah “kopi yang enak”. Bisa disimpulkan peran gula yang sangat penting kurang dan lebihnya akan terlihat tapi saat takarannya seimbang maka yang di puji bukanlah dia tapi kopi.

            Begitu pula dengan pemimpin jika cara memimpinnya berlebihan atau kurang maka dialah yang akan terkena kritikan. Tapi saat kepemimpinannya baik maka negaranyalah yang harum namanya. Dari kopi kita sudah belajar apa arti ikhlas yang diperankan oleh gula. Kedua kita juga bisa belajar makna proses yang panjang untuk menggapai sebuah kenikmatan. Mengapa demikian?, kita ketahui sendiri jika kopi tak lantas jadi seduhan tanpa adanya pemetikan kopi, pengupasan kulit, fermentasi, pencucian dan pengeringan, pengupasan kulit gabah kopi, pengayakan dan pemolesan, sortasi manual, pengemasan dan pengepakan, proses kontrol dan pengawasan mutu.

            Dari proses panjang tersebut barulah dijual di pasar, diterima oleh kita dan baru bisa dinikmati. Dalam hidup pun dalam mencapai sebuah tujuan janganlah terburu-buru, perlahan tapi menikmati apa yang sedang dilakukan sama halnya meminum kopi. Hitam tak bermakna kotor, serta pahit bukan berarti bermakna sedih.

Qohwah di kalangan ulama

 

Termasuk dikalangan ulama, kopi sendiri bukan sekedar penghilang kantuk tapi juga ber-taqarrub kepada allah SWT. Karena dengan begitu seorang ulama bisa berlama-lama dalam beribadahnya salah satunya karena wasilah kopi yang di minumnya. Ada alasan lain mengapa ulama begitu mengistimewakan minuman hitam yang dicampur gula ini. komentar Al Imam Ibnu Hajar Al Haitami ;

ثم اعلم ايها القلب المكروب أن هذه القهوه قد جعلها اهل الصفاء مجلبة للأسرار مذهبة للأكدار وقد اختلف في حلها اولا وحاصل ما رجحه ابن حجر في شرح العباب بعد ان ذكر أنها حدثت في اول قرن العاشر . ان للوسائل حكم المقاصد ،فمهما طبخت للخير كانت منه وبالعكس فافهم الأصل

 "Lalu ketahuilah duhai hati yang gelisah bahwa kopi ini telah dijadikan oleh Ahli shofwah (orang orang yang bersih hatinya) sebagai pengundang akan datangnya cahaya dan rahasia Tuhan, penghapus kesusahan. Para ulama berbeda pendapat akan kehalalannya, namun alhasil yang diunggulkan oleh Ibnu Hajar dalam kitab Syarhul Ubab setelah penjelasan bahwa asal usul kopi di awal abad kesepuluh hijriyah memandang dari Qoidah 'bagi perantara menjadi hukum tujuannya' maka selama kopi ini dimasak untuk kebaikan maka mendapat kebaikannya begitu juga sebaliknya, maka dipahami asalnya.

            Selain komentar tersebut, riset mengatakan bahwa orang tarim, sihr, , mukalla dan seiyun. Mereka menghidangkan kopi selepas ba’da tarawih, atau dimajlis ilmu. Memang jelas ulama sufi minum kopi bertujuan menolak rasa ngantuk saat beribadah dan tubuh menjadi bersemangat untuk berdzikir kepada Allah SWT. Dan dalam diwan syekh bamakhromah beliau berkata;’dalam gelas kerinduan itu membuat  orang yang meminumnya berada dalam tingkatan  para perindu dan memakainya pakaian ahli pecinta dalam kedekatan kepada Allah. Bahkan jika seandainya diminum oleh seorang  yahudi maka niscaya hatinya akan mendapatkantarikan hidayah dan inayah dari allah”

           

Kopi di kalangan pemuda

            Banyak sekali pemuda yang senang dengan  kopi. Mereka mengatakan jika rokok dan kopi memiliki kaitan tersendiri dalam berdiskusi, sebagian yang lain ngopi dilakukan untuk mencari solusi yaitu dengan duduk di warung coffe atau di angkringan dekat jalan. Meskipun begitu banyak orang yang menganggap buruk tentang pemuda yang merokok dan ngopi malam-malam ini. karena sebagian orang yang tidak memiliki kebiasaan seperti ini dipandang sebagai hiburan belaka dan pemuda yang tak memiliki kegiatan lain. apalagi dilakukan sampai larut malam.

 Wajar saja dunia malam tak semua orang memahami. Karena banyak kegiatan yang dilakukan pemuda masa kini yang kurang bermanfaat baik bagi dirinya atau orang lain. pemandangan yang sering saya lihat di pusat-pusat kota atau tepatnya alun- alun kota yaitu pemuda yang ngelem, melakukan keonaran malam, balapan liar, atau kejahatan malam lainnya. Mekipun tak setiap daerah sama. Seperti kejadian sebulan kebelakang tepatnya di alun-alun kota banyumas terdapat anak-anak fank yang mengganggu ketentraman warga dengan membuat keonaran.

Sebab kelamnya dunia malam membuat para pemuda yang memiliki tujuan baik pun sebagian besar di anggap buruk juga. Atau kekhawatiran orang tua atas anaknya. Pemuda yang biasa ngopi atau nongkrong di malam hari mereka yang sedang sibuk dengan tugas, rapat yang tak bisa di lakukan siang hari, atau mahasiswa biasanya datang ketempat ngopi di malam hari untuk merefress otak atau jeda daari belajar.

Selain itu saya teringat kata-kata soekarno “Aku lebih senang pemuda yang merokok dan minum kopi sambil diskusi tentang bangsa ini, daripada pemuda kutu buku yang memikirkan diri sendiri”. jika dipandang secara kontekstual seolah soekarno menyalahkan kaum kutu buku. Tapi pemaknaan pada ucapan bung karno ini tergantung siapa yang menafsirkannya.

Dari secangkir kopi kita bisa memperluas wawasan, menambah keimanan, dan meningkatkan konsentrasi. Minuman sederhana yang bukan sekedar minuman  tapi memiliki makna filosofis yang dalam. minuman para ulama sufi yang sering hadir di majlis-majlis ilmu dan majlis-majlis sholawat.

 

Umi kulsum binti jaenudin, saat ini sedang berkuliah di UIN Saizu Purwokerto. Aktif di sekolah kepenulisan sastra peradaban (SKSP) dan Aktif di Pergerakan mahasiswa Islam Indonesia(PMII) rayon tarbiyah walisongo purwokerto. . Karyanya di muat di antologi cerpen tiga palagraf “Secangkir kopi di pagi hari yang berjudul “Pangeran impian” dan dimuat di buku antologi cerpen “ Sahabat sampai syurga”. Berdomisili di Pesma amanta. Gmail.umik4000@gmail.com. No wa 085759152716

Posting Komentar

0 Komentar