005

header ads

SYAIR SHAWALAT SERIBU | Abdul Mukhid

 SYAIR SHAWALAT SERIBU

Abdul Mukhid


Shalawatmu seribu

tapi nafsumu jua yang kau buru

Shalawatmu seribu

namun tak sepi jua amarahmu


Shalawatmu seribu

hatimu tetap batu

tak kau buka pintu

cahaya Mustafa merasuk jiwamu


Shalawatmu seribu

dizkirmu hanyalah semu

seolah airmata mengharu biru

padahal dunialah kekasihmu


Shalawatmu seribu

membasahi kerongkonganmu

dalam jaga dan kantukmu

Adakah Muhammad di kalbu?


Malang, 20 Juni 2022

Abdul   Mukhid,   lahir   di   Malang   22 Februari   1974. Alumnus Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Univeritas Negeri Malang. Karya-karya cerpen dan   puisinya   tersebar   di   berbagai   antologi, yang terakhir Dua Kota Dua Pulau (2021). Buku puisi tunggal Tulislah Namaku Dengan Abu (2006) dan Tahu Bulat Tanda Kiamat (Mudilan Med, 2018), dan kumpulan cerpen tunggal Lelaki Yang Mengandung Bidadari (Penerbit Pelangi Sastra, 2018)


.A person with a mustache

Description automatically generated with medium confidence


Posting Komentar

0 Komentar