005

header ads

Kidung Cinta Dua Insan| Puisi Eliaser Loinenak

 Kidung Cinta Dua Insan|

Puisi Eliaser Loinenak

Sio nona jantung hati

Mari duduk di samping beta

Mari kita kunyah sirih pinang

Memadu cinta mengikat janji 

Susah senang kita berdua

Sehidup semati kita berdua


Duhai kakanda pujaan hati

Bukan beta menolak cinta kakanda

Bapa mama belum kasih restu

Karena umur beta belumlah sampai

Sabarlah kakanda menunggu


Sio nona jantung hati

Sungguhkah dinda cinta beta

Jika bapa mama membelit-belit

Lebih baik kita kawin lari

Di sana dinda menenun

Beta bertani beternak


Duhai kakanda pujaan hati 

Beta sungguh cinta kakanda

Tapi janganlah kakanda desak-desak

Bila kakanda sungguh cinta beta

Bolehlah kakanda meminang beta

Bila umur beta telah sampai


Sio nona jantung hati

Cinta kita terhalang adat

Bagaikan tirai tipis memisahkan

Adinda tak dapat bersanding ke sini 

Beta tak dapat bertandang ke situ

Kita berdua cuma pandang-memandang

Kita berdua hanya saling melihat


Duhai kakanda pujaan hati

Janganlah bimbang dan putus asa

Kalau tuhan telah menentukan

Jikalau kita memang berjodoh

Pasti kita bersanding jua

Memadu cinta merajut kasih


Sio nona jantung hati

Andai adinda seutas benang 

Kan kurajut jadi selimut

Kusandingkan di tempat empuk

Berhadap-hadapan, berpeluk-pelukan

Membakar dingin musim bunga turis

Hangatkan gigil musim bunga lontar


Bunu, 05.07.2022




ESSSLIIIII.jpg


Eliaser Loinenak lahir di  Puamese, Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur,  2 Mei 1980. Menulis cerpen dan puisi. Cerpennya yang berjudul  Teku dan Perjalanan  sempat dimuat di Pos Kupang edisi Minggu (2002-2003). Saat ini mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri Satu Atap Sunu, Amanatun Selatan, Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur.


Posting Komentar

0 Komentar