005

header ads

RMD Ramadan~Ramadang? Puisi Deandra Marhaendra

 Ramadan~Ramadang? 

Puisi Deandra Marhaendra


 


Laparkah? Haus imankan orang-orang.

Aku tak bermaksud menyindir kan kata-kata

Namun mari sejenak kita simak bersama-sama

Dipelupuk jelang abu-abu meraba dibingkai sinar nestapa halang helang jelang.


Haus pagi ini,

Memirsakan pemirsa yang memeriksanya

Aku sepi kosong menahan nafsu

Terangkul harapan, yang jemari ragu-ragu untuk mendekapnya


Ramadan tahun ini,

Masih diselimuti elegi pandemi. Berbaur menjadi campur segala kasta jelata dan jelita

Akankah tahun depan lebih membaik?

Punah-punah harga minyak kian bertambah, Pertamax naik apa jawabnya?


Puasa-puasa, para aktivis dan penyambung lidah rakyat pada turun ke jalanan

Untuk menyampaikan orasi kepada-nya para pemimpin negara kita

Menanti kebijaksanaan, menggantungkan seonggok mimpi yang tertunda

Pada bulan ramadan ini, kita menjadi " ramadang ".


Sebab sandang pangan dan papan, semakin tak terpenuhi

Harga-harga tak terkendali

Ini memecahkan konsentrasi dan fokus kita terhadap ibadah kita di bulan ramadan.

Ohh, betapa menangisnya batin kita, tatkala kasus hilang nyawa harus meriah di bulan ramadan, hanya sebab tak punya uang untuk makan dan pada akhirnya ramadan menjadi ramadang.



Kulon Progo, 12 April 2022





Catatan: 


Ramadhang : dalam bahasa Jawa artinya tidak makan

Sandang pangan papan : dalam bahasa Jawa artinya pakaian makanan dan tempat tinggal




 :


Deandra Marhaendra. Lahir di Kulonprogo, Yogyakarta tepatnya 19 tahun silam. Hobinya menulis puisi dan olahraga. Sang cuek ini bermimpi dapat menjadi pebisnis handal kelak dimasa depannya. Untaian kata-kata indahnya ia unggah di akun Instagramnya yaitu @deandra_48.



Posting Komentar

0 Komentar