RMD Puisi: Fauzi Absal - negerikertas.com

INFO ATAS

Negeri Kertas adalah bank data karya para penulis 6 negara serumpun bahasa, jejak karya anda tercatat abadi di situs ini, karya yang sudah dimuat tidak bisa dihapus lagi, dan semoga karya anda mendapat Anugerah Negeri Kertas.

Jaringan Penulis dan Pembaca

Website Sastra dan Seni Budaya yang Terpercaya sejak 2015

10 Apr 2022

RMD Puisi: Fauzi Absal

 Puisi:  Fauzi Absal


MALAM PERTAMA RAMADAN


Isteriku menarik sarungku

“Bangun...bangun...sahur...”

Kutarik kembali sarungku menutupi kepala

Isteriku jengah “Uh...” beranjak menjauh

Kuintip masuk ke dapur

Dua anakku kurasa masih lelap

Sementara  dari masjid di ujung kampung

Seruan sahur mengudara

Tapi bukan itu yang berkecamuk di kepalaku


Minyak goreng naik

BBM naik

Rasanya keadaan jadi serba menjepit

Apa lagi yang bakal naik mendekat hari raya nanti?


Aku terbangun ketika matahari menyemburat di ufuk timur

Menyemangati kehidupan ini

Isteriku rupanya sebal tak membangunkanku lagi

Pagi terlewat tanpa imsak dan subuhan

Tapi aku tetap berpuasa dengan semangat membara

Tuk menyongsong hari kemenangan dengan apa adanya

“Allahu Akbar!”


2022




 


Puisi-puisinya banyak dimuat di halaman Kedaulatan Rakyat Minggu, Minggu Pagi, Masa Kini,

dan Bernas. Cerpen “Di Bawah Kerdipan Bintang” dimuat di koran Sinar Harapan (Jakarta).

Beberapa puisinya juga ikut dalam antologi Tugu dan Tonggak, yang keduanya dieditori 

Linus Suryadi Ag. Tahun 1970an begabung dengan Persada Studi Klub asuhan Umbu Landu

Paranggi. Buku puisi tunggal berjudul “Sepatu Ukuran Kupu” (2021)

Kini masih menulis puisi, melukis, beriringan dengan mengelola produksi sepatu dan sandal

di wilayah Tembi, Bantul, Yogyakarta.






INFO BAWAH

Cara kirim tulisan ke Negeri Kertas: Tulis karya anda berupa PUISI/CERPEN/ARTIKEL + BIODATA narasi + FOTO penulis atau GAMBAR ilustrasi, semuanya dalam SATU LAMPIRAN email file Ms Word. Bagian paling atas bertuliskan JUDUL KARYA + NAMA PENULIS. Kirim ke email nkertas@gmail.com
Rek BNI 1046160850 | Walidha Tanjung