TENTANG KITA
(dies)
Puisi Eliaser Loinenak
cinta kita yang
beranjak dewasa biarkan renta
bagai matahari di
siang dan bulan di malam
kemarin, kini, dan
nanti
dies,
akulah adam yang
kesepian
adam yang berteriak,
“Tuhan kasih beta perempuan!”
aku adalah adam yang
tiba-tiba merasa diri perkasa lantaran kehadiranmu
dies,
kita adalah adam dan
hawa yang kemarin, kini, dan nanti.
tentang mawar luka dan
kumbang ganas kemarin
lupakan saja
mari bikin cerita baru
untuk kini dan entah nanti
pun bila esok bukan
milik kita, tetaplah tersenyum
seperti kemarin, kini,
dan nanti
tetapi, ah dies
aku sangsi meski sudah
berbilang kali daging kita remuk redam di atas ranjang
dan berkali-kali pula
kata “aku cinta padamu” mengalun indah bagai kecapi daud.
dies,
beri aku bukti dan
bukan janji
jiwa ini begitu
gelisah menggelepar bagai ikan yang terperangkap dalam pukat nelayan
ya, satu tanya tak
terjawab terus mengusik di jiwa
kaukah ini yang
kunanti?
sebelum akhirnya aku
mengerti
“kau adalah tulang
dari igaku”
ketika kita sujud di
altarNya
dan jika nanti kau
bukan pengantinku
biarkan aku tetap adam
yang perkasa
tinggalkan daku di
sudut gelapku
dengan senyuman
kemarin, kini, dan nanti
#2005>>>2022#
Tentang Nila dan Nira
Awal mula:
“Lantaran sedikit nila
merungkah sebelanga nira.”
Lantas nila dan nira
bersumpah janji,
“Aku tak akan meracuni
nira dalam haik,”kata nila
(dan aku menjadi saksi
dengan janji tak memperetemukan nila dan nira dalam haik)
*haik : wadah yang
terbuat dari daun lontar untuk menampung nira
Bunu, 14012022
FATAMORGANA
Aku terpesona aura
cinta terlarang
Gelora asmara yang
terpendam
Untaian kata yang kelu
Senandung rindu tanpa
nada
Tenggelam dalam
genangan kagum
Impian sekedar
fatamorgana
Ah, andainya kau
pandai membaca isyarat
#2019>>>2022#
Eliaser Loinenak lahir
di Puamese, Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, 2 Mei 1980.
Ia menulis cerpen dan puisi. Cerpennya yang berjudul Teku dan Perjalanan
sempat dimuat di Pos Kupang. Saat ini mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia
di SMP Negeri Satu Atap Sunu, Amanatun Selatan, Timor Tengah Selatan, Nusa
Tenggara Timur
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024