005

header ads

Puisi Silivester Kiik

 Bani-Bani 

PUISI SILIVESTER KIIK

Hujan turun di atas bukit-bukit terpencil,
menjadi puisi dan lukisan,
menggoda setiap terjal—memikirkan selangkah kaki ajaib,
yang tak pernah patah dihantam batang-batang kering. 

Pohon-pohon tua junjungan leluhur,
menjulur melewati lembah-lembah pemali yang sunyi,
tanah, air, batu dan langit,
sama-sama merindukan mantra, api penyulingan, tempurung dan darah perjamuan. 

Pucuk-pucuk cendana, tuak dan lontar bernyanyi,
menyambut matahari yang sedikit memerah,
di padang datar sehening sungai,
setitik hati menjadi piala bening kaca—memancarkan doa-doa. 

Bani-Bani yang bagai ibu dan ayah,
mengandung napas menghidupkan nadi,
tumbuh diam-diam bersama waktu,
dengan segala ujud yang dipersembahkan—tiada henti-hentinya di hadapan Tuhan. 

Atambua, 17 Februari 2022

Tentang Penulis 

Silivester Kiik, lahir di Kecamatan Io Kufeu Kabupaten Malaka-NTT, 14 September 1987. Karya antara lain: “Amor (2020); DEBU dan Sebuah Pesan yang Belum Sempat Terbaca Oleh Rembulan (2020); Menabur Matahari (2020). Puisi-puisi mengisi antologi bersama nasional dan regional diantaranya: “Sepotong Hati yang Terluka (2018); Tetes Embun Masa Lalu (2018); Seutas Memori dalam Aksara (2018); Warna-Warni Aksara (Jilid II) (2018); Laki-Laki Perkasa yang Tak Pernah Menangis (2018); Diam yang Bersuara (2018); Prelude (2019); Romantisme Perahu Kertas (2019); Montase Kenangan (2019); Berapi (2019), Pucuk-Pucuk Harapan (2019); Bercengkerama di Musim Rindu (2019); Topeng Jiwa (2019); Sepasang Tangan yang Terpasung (2019); Sajak-Sajak Penaku dan yang Bersemayam dalam Diri (2019); Segelintir Kesucian (2019); Selamat Datang Mas Nadiem: Gagasan Literasi Maju untuk Menteri Baru) (2019); Menyalibkan Cemburu (2020); HIDUP ITU PUISI dan Sajak-Sajak yang Terlempar di Tengah Kampung (2020); Rumah Sebuah Buku (2020); Seribu Suara Warna-Puisi Pendidikan dan Literasi Media Guru-Gurusiana (2020); Corona-Penyair Indonesia Mencatat Peristiwa Negeri-Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia VIII (2020); Tadarus Puisi IV-Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia (2020); Sampah-Puisi Penyair Indonesia (2020); Seruling Sunyi untuk Mama Bumi (2020); Gembok- Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia IX- Penyair Indonesia (2021); dan lainnya. Penulis bersama teman-teman penggiat Relawan Literasi Belu mendirikan sebuah komunitas literasi yang dinamakan dengan “Komunitas Pensil”. Komunitas ini terbentuk dengan tujuan memberikan nuansa baru dalam menumbuh dan mengembangkan kreativitas dan minat baca anak-anak di wilayah perbatasan Kabupaten Belu-NTT dengan menyediakan bahan-bahan bacaan. Penulis juga mendirikan komunitas menulis bagi kaum muda yakni “Komunitas Sahabat PenaLikurai” dan “Komunitas Sabana”. Komunitas-komunitas ini telah menghasilkan beberapa buku antologi puisi. Beberapa anggota aktif telah menerbitkan buku antologi karya mereka sendiri. Semoga kedepannya para generasi muda semakin dipupuk semangatnya untuk tumbuh subur dalam berkarya. Saat ini tinggal di Kota Perbatasan RI-RDTL (Atambua-Belu-NTT). 
WA: 081339195880
Email: kiiksilivester@gmail.comgeographicaoflove@gmail.com
Instagram: @silivester_kiik; @pena_likurai
Twitter: @kiik_silivester
Linkedin: @silivester-kiik
Facebook: @Silivester Kiik, @Penyair dan Penggiat Literasi; @Pena Likurai; @Komunitas Sahabat Pena Likurai.


Posting Komentar

0 Komentar