005

header ads

Puisi Mario D. E. Kali

 Tiga Irama Candu

_kepada YB_

Puisi Mario D. E. Kali


Mungkin tak terbilang lama

Sudah tiga tahun berlalu,

Kau saja selalu tiga irama 

dalam melodiku:


Kopi,

Ingin aku menjelma udara

berembus aroma kopi

penuhi ruang tamu rumahmu hingga masuk ke relungmu

sekadar melihat cantik alami setiap saat kau bangun pagi

menatap mata sayup terbuka, rambut ikal terurai, bikin aku terbuai, dan aku amini bahwa bibirmu adalah kecup paling ranum di antara para wanita, yang menyentuh cangkir puisiku.


Puisi, 

Aku ingin menjadi Kau dalam suka dan duka

Saat dingin maupun membara

Saat air maupun udara

Saat segalanya ada dan tiada

Sampai tak terhingga

aku dan kau melebur menjadi Kata.


Cinta,

Sebab di antara  kitab-kitab kebijaksanaan para nabi

Telah diwariskan juga kidung paling agung

Amanah paling mahsyur, hukuman paling manjur

kepada Gembala yang berani mati dan bangkit lagi


juga yang kini terdengar melalui instrumen favorit kita, lagu-lagu nostalgia, nyanyian semesta, doa para janda dan fakir 

dan di dalam segala yang pada mulanya tercipta hingga pada akhirnya kembali kepada Ada.


Aku masih saja candu padamu.


(Inerie, Februari 2022)


Mario D. E. Kali, lahir di Kinbana, Belu, Nusa Tenggara Timur. Saat ini berdomisili di Sewowoto, Inerie, Ngada dan mengabdi sebagai tenaga administrasi sekolah pada SDI Sewowoto. Mulai tekun menulis puisi dan cerpen sejak di bangku kelas 11 SMA sampai saat ini. Buku puisi pertamanya berjudul "Tanda Mata" (Teras Budaya Jakarta, 2020). 

No WA_ 082145392519. Facebook_ Mario Kali


Posting Komentar

0 Komentar