Puisi Rattih Renoningsih - negerikertas.com

INFO ATAS

Teruslah berkarya, karena kita tak pernah tahu kapan dan dimana ia diterima. Seperti sebaran biji yang menemukan lahan subur, ia akan berbunga semerbak di hati mereka, dan menunggumu datang untuk memetiknya [ Fileski ]

Negeri Kertas

Sejak 2015 membangun sastra serumpun bahasa.

2 Nov 2020

Puisi Rattih Renoningsih

 

Suatu Hari Ketika Akhirnya Aku Mati

 

Hari kala kabut menipis tetapi kalut tak jua habis

Telingaku tuli mendengar rengekan jiwa jiwa kelaparan

Akhir bulan yang mendung,dompet ikut pula berkabung

 

Patah imanku dirasuki setan durjana

Dengan pongahnya kuhitung dosa manusia

Seperti dinobatkan menjadi asisten malaikat

Terlena melupakan kebaikan, tersenyum diantara setapak sesat

 

Kutenun keputusan kusut dan menyesal telah jadi rumit tak terperi

Mengulang memintal benang sementara kain tak kunjung jadi

Aku telah membutakan mata untuk esok dan lusa

Membatasi asa hakiki tiada terhingga

 

Hari hari tetap menjadi sama atau tanpa sadar kubuat ia menjadi sama

Aku yang tak lagi temukan inti sejatiku

Termakan euforia tentang diri nan sempurna

Lupa diri tentang langit yang belum didaki

Aku mati, terlindas egoku sendiri

 

 

Tanjung Jabung Timur, Januari 2020






INFO BAWAH

Nb: Konten dalam Website ini dibuat secara kolektif oleh para penulis NK. Laporkan jika ada tulisan yang mengarah pada pornografi dan ujaran kebencian ke WA 628888710313.