005

header ads

Dari Catatan Penyeberangan Gilimanuk - Ketapang | Puisi Gimien Artekjursi

 :Gimien Artekjursi


DARI CATATAN PENYEBERANGAN GILIMANUK-KETAPANG


kapal telah diberangkatkan 

angin mengiringi kepergiannya menembus gelap 

membelah laut dan harapan

akan sampai atau tenggelam masih tanda tanya


memang hanya sejangkauan pandangan

daratan di seberang tampak titik komanya

dalam kelap-kelip lampu malam

tapi takdir yang menggaris di langit

bisakah kau pastikan jatuhnya di tengah asinnya garam di laut

yang mengombang- ambingkan rasa dan keinginan

di tiap hati?


aku dan semua yang tengah berada di ketidakpastian itu

berharap kaki bisa kembali menapak daratan tujuan

tapi bila gelombang laut membalikkan nasib 

yang tak pernah kita bayangkan

adakah kuasa manusia bisa menolak 

sekalipun doa-doa telah terbaca di lauhul mahfudz? 


meski besi rakitan itu tak terpecahkan gelombang

tapi apa kuasa manusia 

di tengah laut yang tak terduga kedalamannya

dengan cuaca dan takdir yang tak terbaca perubahannya? 


sementara nahkoda bisanya hanya memutar kemudi

mengarahkan kapal ke tujuan

hidup dan mati seluruh jiwa di dalamnya

tetap jadi teka-teki sebelum semua berlabuh di daratan


kita, manusia, hanya punya mimpi

lainnya: harapan

tak lebih 

kenyataan sepenuhnya kekuasaan tuhan

kita sekedar menerima

bukan mencipta

(akhirnya) 


Selat bali, 14 September 2025, 23.58 - Kumendung, September 2025



Gimien Artekjursi

Lahir: 03 Agustus 1963. Tinggal di Desa Kumendung, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur

Puisi-puisinya tampil di media cetak dan online di Indonesia dan pada beberapa antologi bersama.

Juara Lomba Cipta Puisi Sanggar Minum Kopi Bali (1989)

Juara Negeri Kertas com (2022)

Juara TISI (Taman Inspirasi Sastra Indonesia) (2023)

Nominasi Anugerah Sastra Apajake (2023)

Posting Komentar

0 Komentar