Musim Hujan No 23
ketika angin menyapu daun warna kuning-oren itu
hatiku ikut terbawa entah ke mana
waktu angin tiba-tiba bertaburan dalam deru
aku adalah ranting-ranting yang patah
harapan mungkin adalah pohon-pohon
yang menunggu hujan berlalu
2022
Di Beranda Pk 17.00
udara hampa
dan tak siapa pun percaya
di kota ini hanya sebuah sepi
yang setia menemani puisi
dan jiwaku yang kian terasing
di beranda pukul lima
daun-daun beku
kehilangan bahasa
silih berganti mimpi dan harap
bertaburan di kamar pengap
napas puisi di buku-buku lembab
aku melihat sore yang padam
dan cahaya suram
sebagai penyedih aku menghibur diri
di kota yang angkuh ini
puisi akan pergi jauh, jauh
mungkin ke pangkuanMu
2022
Tak Masalah
aku tahu
amat sulit berkata jujur
begitu rumit bahasa
lebih baik kita kembalikan saja
pada hampa
cerita-cerita payah dalam 1001 kata
kini cuma berisi dusta yang dihias
puisi, mungkin ini pilihan terakhir
untuk mengatakan bahwa itu tak masalah
2022
Khanafi, lahir di Banyumas, Jawa Tengah. Tulisan-tulisannya berupa puisi, esai dan cerpen tersiar di media massa lokal dan nasional, daring maupun cetak, serta terikut dalam buku-buku antologi bersama. Sehari-harinya bekerja sebagai editor lepas, penerjemah lepas, dan menjual buku-buku baru maupun lawas. Sekarang tinggal di Srandakan, Bantul, Yogyakarta bersama istri, sembari bikin aneka kerajinan dan masih terus aktif menulis. Penulis bisa dihubungi melalui email: afisaja043@gmail.com. No. WA: 088232840466. No. Rekening Bank: 0447748196 (BNI) a.n Khanafi.
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313