PENJUAL ANGIN
: RYAN LESMANA PUTRA
Seorang tua
Duduk di pinggir keramaian
Berbekal bahasa yang santun
Berlapis tawa hangat
Menyapa
Para penunggang kuda yang lewat
Berharap satu atau dua
Atau bahkan lebih
Kuda besi yang menghampiri
Saat ada kuda besi
Yang tertarik dengan umpan mu
Ngak ngek ngak ngek
Suara gesekan yang terdengar
Pertama kali
Dari senjata adalanmu,
Pompa otot
Ya, sebuah pompa otot
Dengan pengekang hitam
Di bagian bawahnya
Penghasil angin asa mu
Senjata mu mungkin
Tak berarti dimata kami
Senjata mu mungkin
Membuat kami hanya berpeluh
Tapi tidak ditangan kasarmu
Pompa otot mu
Membawa berkah bagi si penunggang kuda besi
Tidak ada upeti yang kau minta
Ketika penunggang kuda
Meminta angin mu
Bahkan
Kau merelakan angin mu dibawa
Penunggang kuda besi
Berharap angin mu membawa kebaikan
Untuk para penunggang kuda
Di waktu yang lain
Kau juga menjadi penghalang angin
Menutupi angin yang keluar dari kuda besi
Agar si kuda besi
Tetap dapat berlari kencang
Inilah perjuangan spartan milik mu
Guna menambah pundi pundi upeti mu
Demi sang kekasih dan si buah hati
Semoga setiap peluh mu
Menjadi penghapus setiap badai
Yang akan kau lalui
Wahai penjual angin
Gubuk penjual angin, 27 september 2022
: RYAN LESMANA PUTRA
INSTAGRAM : @Ayahnye_kakadabar
FACEBOOK : Ayahnye Kakadabar
WHATSAPP : 085787937053
TELEGRAM : Ayah Nada Barra / 085787937053
SEORANG ANALIS LABORATORIUM YANG PEKERJAANNYA MENGAMBIL DARAH, URINE, DAHAK, DKK 😊
“ JANGAN MENGELUH, MENGELUH HANYA AKAN MEMBUAT YANG TELAH DILAKUKAN MENJADI SIA-SIA “
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313