GURU
| Puisi Asep Perdiansyah
Guru
Embun pagi berkilau
Engkau telah bersiap
Membawa segudang ilmu
Melewati jalan sempit berliku
Engkau selalu tersenyum
Memberikan salam hangat
Kepada generasi penerus bangsa
Semangatmu bagaikan petir
Guru
Berjuang tanpa lelah
Banyak orang sukses dari kepalamu
Sikapmu menjadi teladan
Sebagai bekal mengarungi kehidupan
Guru
Engkau adalah udara
Selalu memberi kesejukan
Kepada insan yang kering
Engkau sirami air agar tumbuh subur
Tapi lihat rumahmu
Atapnya bocor ketika hujan
Engkau menahan perihnya rasa lapar
Namun Engkau selalu ikhlas dan bersabar
Guru
Semoga Allah membalas jasamu
Muridmu selalu mendoakanmu
Engkaulah pelangi
Memberi warna dalam kehidupan ini
Lampung, 25 November 2019
HUJAN
Karya Asep Perdiansyah
Angin berhembus
Dedaunan menari
Awan bekejaran
Petir menampakkan kilaunya
Air jatuh ke bumi
Membasahi dedaunan yang mati
Pohon berjatuhan
Gunung kini tak mempunyai rambut
Air mengalir ke jalan
Air mengalir ke rumah-rumah
Jalanan menjadi lumpuh
Rumah-rumah terseret air
Sampah memenuhi sungai
Saluran air terbungkam mulutnya
Anak kecil bermain digenangan air
Ayam dan Bebek berteriak ketakutan
Gunung sudah lelah
Pohon-pohon mati terkubur
Sungai telah bosan
Sampah menjadi hiasan
Hai insan manusia
Hijaukan gunung dan hutan
Jernihkan aliran sungai
Demi masa depan anak cucu
Lampung, 20 Agustus 2018
BUAH HATI
Karya Asep Perdiansyah
Matamu jernih bagaikan mutiara
Memberikan kesejukan dalam jiwa
Suaramu merdu bagikan gemercik air
Memberikan semangat dalam kehidupan
Engkau bagaikan tunas yang tumbuh
Kakimu mulai belajar melangkah
Kelak engkaulah yang akan menentukan arah
Tumbuhlah bagai awan yang putih juga tinggi
Mungkin kelak engkau menemukan bara api
Hapus bara api dengan rintik-rintik hujan
Samudra tempat engkau berlayar
Ombak besar akan selalu menghempasmu
Tumbuhlah subur buah hatiku
Tumbuhlah dengan budi pekerti dan ilmu
Kejujuran sebagai penerang jalanmu
Selalu berdoa kepada Sang Pencipta
Ayah dan Ibu kelak akan menjadi tanah
Dari tanah akan tumbuh tunas-tunas baru
Hidup selalu berputar waktu terus berjalan
Waktu bisa membinasakan dirimu
Hindari kesombongan buah hatiku
Hindari kebohongan buah hatiku
Karena bagaikan hama dan rumput
Membuat tunas menjadi layu dan mati
Lampung, 17 Agustus 2018
CINTA
Karya Asep Perdiansyah
Angin menyapa relung hati
Rindu akan pesona wajahmu
Rintik hujan membasahi kaca jendela
Termenung memandangi dedaunan
Menatap bintang dimalam hari
Terkenang indahnya senyumanmu
Terdengar suara alunan lagu
Menyatu dalam jiwa ini
Akan aku bawa kemana rasa ini
Rasa yang dahulu begitu indah
Dipatahkan angin hingga jatuh berguguran
Terhempas dan menghilang oleh air hujan
Disudut taman aku masih menunggumu
Kupu-kupu bertebangan sambil menatapku
Akankah engkau masih menyimpan rindu
Rindu yang dititipkan oleh cahaya rembulan
Malam hampir saja pergi
Berganti dengan terbitnya sang mentari
Namun awan tetap saja gelap
Hingga meneteskan air mata ke bumi
Cinta bagaikan darah
Yang akan terus selalu mengalir
Sekali saja berhenti
Kau akan masuk ke dalam butiran debu
Cinta bagaikan udara
Memberikan oksigen dalam tubuh ini
Cinta bagaikan pelangi
Memberikan makna dalam kehidupan ini
Lampung, 5 April 2019
SEPATU
Karya Asep Perdiansyah
Sepatu selalu menemani kaki melangkah
Sepatu selalu berpasangan
Seperti kehidupan ini ada hitam dan putih
Sepatu engkau tetap tegar walaupun selalu diinjak
Sepatu menemani langkah generasi penerusbangsa
Sepatu terkadang engkau tak terawat
Rusak berlubang seperti jalan-jalan di negeri ini
Terkadang engkau bau seperti sampah yang berserakan
Sepatu engkau ada dimana-mana
Terkadang engkau di dalam gedung pemerintahan
Sepatu ada yang bersih
Sepatu ada pula yang kotor
Sepatu ada yang harganya mahal
Hanya bisa dipakai insan bergelimang harta
Sepatu ada yang harganya murah
Hanya bisa diapakai rakyat jelata
Sepatu ada yang dipajang dietalase
Ada pula yang dipajang di kaki lima
Sepatu mewah banyak disukai wanita
Sepatu bekas selalu direndahkan
Sepatu engkau kelak akan terkubur tanah
Sepatu semahal apapun akan tetap menjadi alas kaki
Sepatu melangkah lah kejalan kebaikan
Sepatu memberi makna kehidupan
Kalimantan Tengah, 9 November 2021
Asep Perdiansyah, S.Pd., M.Pd., Gr. lahir di Panjang, 03 Februari 1989. Riwayat pendidikan S1 FKIP Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Lampung dan S2 Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (MPBSI) Universitas Lampung. Karya-karya puisi telah dimuat di media lokal dan nasional. Beberapa buku antologi puisinya “Cerita Tentang Kita”, “Di Ujung Jalan”, dan “Time Line”. Seorang Kepala SMK Maharati Kalimanatan Tengah. Juara Kepala Sekolah Berprestasi Jenjang SMK Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2021. Finalis Pekan Inovasi Guru yang diselenggarakan oleh Yayasan Astra Michael D. Ruslim 2021.
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024