Cemara
Santo Bonifasius
Langkahmu terempas
Ke sebidang bimbang
Pohon oak menyalak
Dewa Thor tertawa perkasa
Hendak menyantap bocah
Persembahan nan papa
Kau bunuh pohon itu
Dari rahim kematiannya
Bangkit anak-anak cemara
Membaptis keyakinan lama
Martin Luther
Jenggala bersalin rupa
Serekah ruang hijrah
Awang mengendapkan gemintang
Hinggap di lengan-lengan cemara
Membalur nur ke dadamu
Kau pinang pohon juita itu
Menyambar, memapah pulang
“Hai, permaisuriku!
Kita punya keluarga baru!”
Kau pinjam gemerlap lain
Dari kepasrahan lilin-lilin
Mengeramasi rambut cemara
Kristus mengibas-ngibaskan
Jubah kasihNya
Haleluya! Haleluya!
Pangeran Albert (1846)
Di Windsor, apa yang kau tanam
Telah tegak kudus
Berdaun kapas, berbuah bohlam
Bagai setangkai padma
Di saung jantung Victoria
Pohon kekekalan itu
Sekekar akar kesetiaanmu
Saksi bakti domba
Kepada Sang Gembala
Segala musim, segala-gala
Yogyakarta, 2021
Daviatul Umam, lahir di Sumenep, 18 September 1996. Menempuh pendidikan terakhirnya di MTs. 1 Annuqayah, Guluk-guluk, Sumenep. Kini tinggal dan bekerja di Warung Puitika, Yogyakarta. Buku puisinya, Kampung Kekasih (2019), tidak mendapatkan penghargaan apa pun.
Fb: Daviatul Umam
WA: 083852747549
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024