Air Mengeja Sungai
aku yang bertamu pada waktu
untuk menulis puisi masa depan
dari hamparan permai masa lalu
tapi, bukan tentang setangkai bunga
juga tidak pada warna kata dan sedu.
kurangkai daun-daun kesadaran
ranting-ranting dan pohon kenangan
serta akar-akar yang menjadikan.
dan kesadaran itu mengurai usia lunglai
yang mengalir seperti air mengeja sungai
membalik-balik catatan perjalanan yang belum usai
pada waktu dan cahaya yang begitu cepat selesai.
sekarang aku datang kembali
mengetuk pintu kenangan
ingin mengabarkan makna pergi
yang sekian puluh musim telah dilewatkan.
namun, serupa angin menghembus awan
di balik bukit ingatan
pada hijau, tebing, batu-batu, dengan hujan
yang telah mengasuhku dengan ketakziman
mengajak pulang segala harapan.
lalu yang datang menemu hanya satu
: mengurai rindu menjelang senja di kotamu
sebenarnya hanya soal menunggu
tanda baca berikutnya yang akan hadir di depanku.
02/02/2022
Mugi Muryadi, tinggal di Bandung, Jawa Barat. Tulisannya dipublikasikan via koran, majalah, buku, dan medsos lainnya. Nomor WA: 085624824024. FB: Perwira Kenari
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024