SUARA TANPA GEMA LANTANG
Suara lantang menggema pada suatu siang
Meneriakkan rasa ketidakadilan melalui corong pelantang
Menitipkan harapan pada sebuah perubahan
Setelah pagi tadi amaran memilih untuk dilepaskan
Membangunkan lena bahwa nikmat hanyalah fana
Suara lantang masih meradang
Mencoba berisik pada ketetapan nirselisik
Ternyata tuli hinggap pada kuping-kuping azali
Menjadikan suara bak semilir di antara empati terusir
Mengulas senyum lewat nada suara kesakitan
Menutup pintu menuju hati berkasihan
Suara lantang mulai usang
Melayu digerus waktu karena tak tersampaikan
Pun gemanya tak lagi melayang ke permukaan
Ia memilih menyusuri gorong-gorong perjuangan
Tetap semangat mencari celah tak beraturan
Asal bukanlah arang masih bisa terselamatkan
Suara lantang kini akhirnya berpulang
Ditelan mik yang dimatikan
Dibungkam jeruji kuasa nan siap menerkam
Kala suara disulap menjadi umpan
Menciutkan nyali nada-nada garang
Menyulihnya menjadi bisik yang tak asyik
Meski ada hanyalah sebuah rahasia
Terkungkung aturan demi mulusnya lengkung keputusan
Bondowoso, 20 Februari 2022
Biodata Penulis:
Agus Suprayitno adalah seorang pendidik yang juga menyukai dunia literasi. Sejak pertengahan 2018 telah menghasilkan ratusan karya baik fiksi maupun non fiksi serta dibukukan dalam ratusan antologi bersama para penulis nusantara. Beberapa kali pula ia pernah memperoleh penghargaan di bidang tulis menulis. Kesukaannya pada genre horor telang menghasilkan 3 buah karya solo: kumpulan cerpen “Teror Horor” Penerbit Tidar Media Yogyakarta, novel “Simpul Mati” Penerbit Rofsikaha Media Jember, dan antologi puisi “Kitab Kematian” Penerbit IA Publisher Lamongan. Untuk lebih mengenalnya bisa menghubungi IG: @agus.suprayitno020875
Asal Kota/Kabupaten: Bondowoso
Nomor WA : 081937575709
Facebook: Agus Suprayitno
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024