005

header ads

Puisi-Puisi Firdatun Nisa’

 Puisi-Puisi Firdatun Nisa’

KITA SERUMPUN PADI


Pagi berbumbu sunyi

Pagi mencintai tenaga petani  

Kita tumbuh jadi serumpun padi


menghitung bayangan seorang laki-laki

yang menulis puisi pada dinding hati


lalu ia  memikul jerami

Dan dibawa ke kandang sapi


Agar gemuk segala mimpi

Jadi daging kita yang terpuji





LELAH BELUM TENTU LUKA 


Sebuah ilusi hanya menjadi sunyi

Dengan sehelai rambut merah 

Hanya untuk menghampiri lembaran luka

Meski sejuta peluh keluar 

Tak kan ada kata kasih 

Namun aku terlanjur menjauh 

dari ribuan api yang membakar hati


Mungkin lelah menginginkan luka untuk kembali pada masanya

Tapi aku tak mampu untuk menjadi jasad di baliknya






TAHLILAN 


Takdir sudah sampai pada waktunya

Dengan wirid yang menapaki tasbih 

Dan melangkah bersama ayat ayat doa

Suasana mencari larut

Bahkan siasat seorang laki-laki 

Mencatat beberapa jiwanya

Telinga penuh dengan ribuan lagu

Dan di baliknya sudah ada orang baru

Di ujung pimpinan tahlil doa-doa terucap

Dengan penuh tanggung jawab

Seolah menemukan amanah

Bagi kabut yang mencari hijaiyah dalam sujudnya


FIRDATUN NISA adalah penulis kelahiran Sumenep Madura. Belajar sastra di sanggar 7 Kejora Al-Huda. Juara I Lomba Cipta Puisi On The Spot se-Kabupaten Sumenep yang diadakan oleh Ruang Seni Kalonta (2023).


Posting Komentar

0 Komentar