005

header ads

PURING (PUISI RINGKAS): Gimien Art.


 


:Gimien Artekjursi 



PRAHARA

awan pekat

angin berputar-putar

kupu-kupu di atas perahu


Kumendung, 11 Desember 2022





BENCANA


lagi

air mata membanjir di setiap hati

tanpa tangis

karena suara

tertimbun runtuhan duka

pun doa 

tak berlanjut

di persimpangan

tak tahu arah mana lagi

akan dituju 

hanya harapan 

yang bisa di kais

barangkali masih ada sisa

untuk meneruskan mimpi 

yang terpotong


Kumendung, 22 November 22











LUKISAN ABSTRAK


di ujung semesta

burung-burung membawa kubur ke sarang

merawat sukma-sukma tersesat

memburu doa menuju surga


Kumendung, September 2022






CATATAN AKHIR TAHUN


musim terus berganti

angin tak henti berlalu

aku di sini masih menunggu

:menunggu sang maut


29 Desember 2021








MENJELANG DI LIANG KUBUR


siapa berdiri di tepi liang kubur itu

malaikat maut atau tuhan

(dalam keranda hatiku masih sibuk

melukis mimpi)


Kumendung, September 2022




DOA


sebatang rumput

di sela batu

sekeliling pohon-pohon 

tinggi menjulang

"aku juga ingin merasakan 

hangat cahaya matahari"

lirih suara rumput

hanya tuhan yang dengar

batu dan angin lalu

hanya menangkap desah


Kumendung, 14 Januari 2023







NYEPI


putik gugur, tetes hujan berakhir

langkah melenggang lengang

menjauh dari denyut waktu

mengubur diri di dasar sunyi


1222





ES PESANAN

Untuk: 23761


es pesananmu telah siap

nikmati sambil bermimpi

sebelum dinginnya mencair

terpanggang musim


12 22







TENGKORAK SATWA


karena hidup 

kau jadi fana

dan punah

ketika mati

kau jadi kekal

dan abadi

dan diabadikan


Kumendung, 21 Maret 2023






KETIKA GERIMIS DI TENGAH HUTAN


ketika gerimis di tengah hutan

tetes air hanya di ujung daun

tanpa suara

tanpa rupa

tapi rasa merayap 

sepanjang sepi

mengalir

mengisi seluruh nadi

di tengah sepi

aku bergumam sendiri

:sampai kapan hutan ini berdiri?    


April 2023








GERIMIS


hanya gerimis

tapi mencipta tangis

jiwa terkikis


Kumendung, Januari 2023







DEMI LEBARAN


1

rela terhimpit

hanya demi lebaran

pulang ke kampung


2

orang belanja

berebut ketakutan

tak ingin lapar


3

orang di pasar

belanja ketakutan

ingin makanan


4

lebaran tiba

kota pindah ke desa

jalanan macet

5

bajuku baru

tapi hatiku lapuk

demi lebaran

6

lebaran tiba 

saling berjabat tangan

melebur khilaf


Lebaran 1444 H






CATATAN AKHIR RAMADHAN


pergi berhaji

bisa naik pesawat

tak harus unta


haruskah traktor

ditarik oleh sapi

membajak sawah


melihat hilal

cukup di dalam kamar*

tak perlu kapal


Kumendung, 27 Ramadhan 1444


*)Observatorium Boscha





*


gerimis turun

waktu langit terbuka

hutan terkikis


*

hujan di hulu

banjir bandang di hilir

hutan yang habis


*

hutan ditebang

bukit pun diratakan

demi rumahmu


*

hanya bayangnya

tak ada lagi loreng

macan tlah punah


*

ziarah kubur

doa-doa tercecer

menuju makam


*

lailatul qadar

serombongan malaikat

mengirim rahmat


*

khusyuk bersujud

malam seribu bulan

allah kabulkan


*

sepaket amal

tergantung di angkasa

sebelum zakat


Kaliwungu, 12 April 2023




BONEKA


aku hanyalah boneka

di tangan sang maha segala


Oktober, 2021





RAHASIA


tak semua yang tak terbaca

harus dieja

tak semua yang tak teraba

harus dibuka

ada juga yang harus jadi rahasia

sampai ajal tiba


2021





GIMIEN ARTEKJURSI, lahir 03 Agustus l963.  Tinggal di desa Kumendung, Muncar, Banyuwangi. Puisinya dimuat di media cetak dan online di Indonesia. Dan beberapa antologi bersama. 

WA: 085333554684

FB: Gimien Artekjursi.

FB: #gartpoeisi 

      #gartpoeisi23

.





Posting Komentar

0 Komentar