005

header ads

Puisi - Negeri di Atas Kertas - Abdul Mukhid

Di atas kertas

negeriku dipuja-puja

sebagai zamrud di khatulistiwa

keindahannya bak surga


Di atas kertas

negeriku dipuja-puja

kekayaan alamnya tiada tara

penduduknya ramah bersahaja


Di atas kertas

negeriku senantiasa dipuji

luasnya membentang tak terperi

tambang-tambang menunggu digali


Di atas kertas

negeriku senantiasa dipuji

rakyatnya sungguh berbudi

sikapnya penuh toleransi


Tapi...

itu hanya di atas kertas

kenyataannya korupsi jadi prestasi

kekayaan dieksploitasi

bukan untuk rakyat sendiri


Tapi...

itu hanya di atas kertas

katanya kaya hutangnya merajalela

katanya toleransi rakyat diperkusi

katanya cipratan surga....


Ah, sudahlah

kutahu sekarang ternyata....

negeri hanyalah

negeri di atas kertas


Malang, 9-08-2023


Abdul   Mukhid,   lahir   di   Malang   22 Februari   1974. Alumnus Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris IKIP Malang (sekarang Univeritas Negeri Malang). Karya-karya cerpen dan   puisinya   tersebar   di   puluhan   antologi   bersama, yang terakhir terbit bersama 50 puisi pilihan Hari Puisi Indonesia, dan antologi Dua Kota Dua Pulau (2021). Buku sastra tunggal yang pernah diterbitkan yaitu kumpulan puisi tunggal Tulislah Namaku Dengan Abu (2006) dan Tahu Bulat Tanda Kiamat (Mudilan Med, 2018), dan kumpulan cerpen tunggal Lelaki Yang Mengandung Bidadari (Penerbit Pelangi Sastra, 2018). Juga menulis buku motivasi, Bertanya atau Menjadi Keledai (Penerbit Pinus, 2009). Sekarang menjadi penerjemah lepas, dan menjadi Anggota Dewan Seniman Bidang Sastra Dewan Kesenian Malang, No WA 08179614773



Posting Komentar

0 Komentar