005

header ads

Sepotong Pagi Yang Malas Menunggu Mu | Sajak Irfan Limbong

 Sepotong Pagi Yang Malas Menunggu Mu

| Sajak Irfan Limbong


  1. Orang Pulau 

Kini berabad sudah motor laut memikul mereka tiba di kota

Mengais pengetahuan di jejak kaki Ilmuan 

Berternak nasib di negeri Jiran, Saudi, hingga Taiwan


Harapan terbuat dari butir manisan 

Manisan tersusun dari setumpuk getir kepedihan

Kepedihan lantas meledakan pelabuhan masa depan


  1. Ku damba

Sungai ini bercakap-cakap dengan ku

tentang bunga-bunga air

tentang keong-keong air

tentang butir ayat-ayat air


Di sungai ini aku membasuh telinga yang kehilangan suara

Di sungai ini mereka menyikat kemarau harapan di punggung pikiran 

Sungai ini terbuat dari airmata, kata-kata, air rasa dan makna-makna


  1. Mr. X

Tanpamu 

Bisu waktu

Bulan terbelah busuk 

Terasingkan


Tanpamu

Terpasung diri

Berkalung rantai

Di merah hitam nafas ini


  1. Percakapan

Kini hasrat berkemas melangkah ke sebrang 

Merekam persinggahan di batas ruang

Menanam matahari, bulan yang di kerdilkan


Garis bibir mu terlipat rapi di saku pipi 

Suara yang mengendap di bawah namamu

Menagih rentetan paragraf baru 

Untuk kita baca di sudut jendela kusam


  1. Aku belajar membaca

Akulah laut lenggang 

Kau bukit hijau bisu 

Dan angin melayarkan segala rasa berlalu 

Ditelan makna langit biru


Yang terakhir 

Dikamar rindu mu 

Aku tercabik pelukan sunyi

Irfan Limbong. Seorang nomaden dari Ende yang jika dilahirkan kembali ingin jadi kutu. Beberapa tulisannya juga dimuat di media online. Belajar ini sampai itu di RTM Mataram.

FB: Irfan Limbong



Posting Komentar

0 Komentar