005

header ads

Puisi Yuditeha | Ritus yang Lahir dari Pohon Badut



sebelum sampai relung terdalam, kau melintasi tidar berkawan besuki, dan ma chung menjadi titik langkah menjelaskan tentang sorot bintang raksasa berwarna kuning langsat, sebagai awal mula ketika liswa melahirkan tempat pemujaan kepada siwa.


kau jumpai warisan raja kecintaan brahmana yang menguasai kanjuruhan, seperti ketika kau membaca prasasti lempengan batu ukir, sebagai pemahaman adanya perubahan gaya klasik timur dan tengah tentang lingga yoni yang meyakinkan medan bertemunya penabur dan penerima darma. ada relung-relung kecil berhiaskan burung berkepala manusia sebagai pemisah ruang-ruang jiwa.


relung pertama dan kedua kau temui di pojok utara, diapit sepasang kekebalan membuatmu punya daya petualang. pada relung ketiga terpampang durga sang pengayom, di tempat itu kau merasa dilindungi. sementara ganesha mesra berada di relung keempat dapat kau lihat dari arah timur, suasananya membuatmu rindu sang pujaan. berkah ketenteraman kau dapatkan usai melihat relung kelima dari arah selatan.


selesai perjalananmu menelusuri candi, roh gajayana melebur dalam pikiranmu memunculkan pemahaman perihal saptaresi sebagai mahaguru.


Karanganyar, 2023



Yuditeha

Penulis tinggal di Karanganyar. Buku puisi terbarunya Kamus Kecil untuk Pendosa (2022)

C:\Users\Personal\Documents\Cerpen Baru\Puisi Media\Yuditeha.jpg


Posting Komentar

0 Komentar