005

header ads

Puisi Anjing Führer

Anjing Führer

Guk guk—Eropa Utara menggonggong

Lucifer dari Italia merangsak masuk ke pergulatan sumberdaya

Guk guk—katanya, tak karuan berlari mirip layang-layang bolong

: hormat kami pada Führer sang perkasa


Mussolini—anjing perkasa yang dikebiri

Adu kejantanan di ranjang peperangan

O: malang nasib mussolini

Oh, si perkasa impoten. Tak guna senjatanya melawan dentuman-ledakan.


April kelabu; siang itu, tergantung anjing-anjing didikan Führer

Mezzegra termaktub penanda kematian Mussolini

Si kanan dimakan si kiri; mati hina diludah segenap rakyat anti-Führer

Anjing-anjing kesayangan, meninggalkan tuan dibalik hancurnya tiranii


Führer—tak ada anjing setianya

Berlin-berlin kesayangan remuk redam dihantam Katyusha

Hancurlah; remuklah; pergilah ke neraka

Oh, Führer—lihatlah, anjingmu menunggu di sana.

(2023)

-

Keju Kerumitan

Ku mengira keju tak serumit otak

Kuning dan asin—menjelma makanan favorit kamerad Kim Jong Un

Rongga keju; seperti labirin. Membawa nilai matematis artistik

Andainya ia perumahan—keju rumah paling memusingkan kepala


Keju tertua mendulang angka jutaan

Jutawan berebutan membeli rasa asin dan ulat yang katanya bernutrisi

: Ah, sialan. Seni macam apa yang menghasilkan jutaan ulat dalam satu potongan keju?

Kapitalisme—mungkin ia penyebab semua ilusi nutrisi

Keju Borjuis, selayaknya nama yang paling pantas untuk sebongkah keju.


Ternyata, argumentasi dan narasi perkejuan lebih rumit dari sebongkah daging dalam kepala

Rajungan; sapi; ayam, mereka lebih enak mengenyangkan

Tidak serumit keju borjuis—ia dipahat dengan jam kerja berlebih; disimpan dalam pengapnya ruang kerja buruh; dipasarkan dari badut-badut industrial; dan dikonsumsi majikan buruh kapitalistik

Keju kerumitan—simbolisasi kemewahan bernada kebodohan, membeli rasa asin dengan secangkir darah perbudakan. 

(2023)



Angga Pratama

Email​​​: angga3pratama@gmail.com

Instagram​​: https://www.instagram.com/fxaverius_

Atribusi​​: Penulis—sekaligus Founder Ruangan Filsafat. Penikmat batagor dan seorang PALUGADA.


Posting Komentar

0 Komentar